(IslamToday ID) – Pengamat politik Rocky Gerung lagi-lagi melontarkan kritik terhadap Presiden Jokowi terkait dengan kunjungannya ke Rusia dan Ukraina yang akhirnya malah bikin heboh. Ia menyebut misi Jokowi sebagai juru damai bagi dua negara yang bertikai malah ditertawakan dunia.
“Orang yang ingin mendamaikan itu harus punya moral standing, itu yang pertama agar dianggap serius. Walaupun dalam politik gak ada yang disebut sebagai juru damai dengan kekuatan moral, selalu di belakangnya itu ada kemampuan untuk mengancam atau memberi tekanan,” ungkap Rocky seperti dikutip dari YouTube FNN, Senin (4/7/2022).
Ia menilai akan lebih kuat jika Indonesia datang ke Rusia dan Ukraina dengan membawa suara ASEAN. Menurutnya, kedatangan Jokowi dengan inisiatif pribadi tidak akan memberikan dampak.
“Jadi inisiatif pribadi itu gak mungkin menghasilkan efek. Jadi Anda siapa? Coba bawa dulu kelompok Anda, pastikan proxy-proxy itu gak bersembunyi di balik misi Anda itu,” ungkap Rocky.
“Ini jadi mission impossible kan akhirnya. Dia ditertawakan oleh negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura. Kemampuan diplomasi kita makin lama makin rendah. Ini bukan ngeledek, tapi kita marah karena kita bakal diledek dunia,” tambahnya.
Menurut Rocky, sebenarnya Indonesia punya segalanya untuk terciptanya perundingan Rusia dan Ukraina. Asalkan yang maju untuk melakukan diplomasi adalah tokoh yang sudah punya reputasi dan kapasitas.
“Mungkin Pak Jokowi bisa minta tolong ke Pak SBY atau Pak JK yang punya jabatan ketua palang merah. Jadi profil itu harus dimulai dari grade pertama, baru naik grade kedua, nah terakhir baru Pak Jokowi datang ke situ. Jadi sistem seperti itu gak ada, karena (Jokowi) pengin cepat-cepat jadi headline,” jelas Rocky.
Ia mengibaratkan saat ini Jokowi sudah terjun bebas dan mengalami “kecelakaan” karena telah mempermalukan Indonesia. “Anggap saja ini kecelakaan dan buzzer gak usah membela-bela. Masa kita mau membela sesuatu yang absurd,” pungkas Rocky. [wip]