(IslamToday ID) – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyatakan stok bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite rata-rata masih aman dan cukup untuk 15 hari ke depan. Hal tersebut merespons adanya antrean yang cukup panjang di SPBU beberapa daerah.
Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman mengatakan terdapat perbedaan pengertian mengenai ketersediaan BBM yakni kelangkaan dan antrean. Namun demikian, untuk mengukur data ketahanan BBM secara umum, maka harus dilihat terlebih dahulu dari sisi stok terminal yang dimiliki Pertamina.
Adapun menurut Saleh, dari sisi stok BBM pertalite saat ini dalam kondisi aman. “Pertalite masih di atas 15 hari, ada yang 20 hari, sehingga kalau misalkan ada SPBU yang habis saya melihatnya pada kondisi di mana mungkin ada gangguan transportasi,” katanya dikutip dari CNBC Indonesia, Selasa (2/8/2022).
Selain stok, BPH Migas mencatat kuota BBM pertalite tersisa 7,1 juta KL atau sampai pada Juli 2022 konsumsi pertalite sudah menembus 69 persen, yakni 15,9 juta KL dari kuota pertalite yang sudah ditetapkan tahun 2022 ini mencapai 23 juta KL.
Sekarang, BPH Migas masih menunggu terbitnya revisi Perpres No 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak. Aturan ini nantinya akan menjadi acuan kebijakan pembatasan pembelian pertalite.
Sembari menunggu revisi Perpres rampung, Pertamina sendiri hingga kini masih membuka pendaftaran kendaraan di website subsidi tepat MyPertamina untuk kendaraan roda empat yang berhak mendapatkan pertalite dan solar subsidi.
“Kami menunggu jika Perpres terbit, maka kita langsung bergerak sambil menunggu itu saya pikir hal lain yang kita lakukan dengan Pertamina yaitu melakukan registrasi,” katanya.
Saleh berharap agar proses registrasi bisa dipercepat, sehingga pasca revisi Perpres selesai, maka implementasi dari aturan tersebut dapat dijalankan. Dengan demikian kuota pertalite di tahun ini yang sebesar 23 juta KL dapat mencukupi.
PT Pertamina (Persero) sebelumnya mencatat konsumen yang mendaftarkan kendaraannya sebagai pengguna BBM jenis pertalite dan solar subsidi terus melonjak. Adapun hingga Ahad 31 Juli, kendaraan yang didaftarkan telah mencapai 400.000 unit.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting terus mengapresiasi masyarakat yang telah mendukung Program Subsidi Tepat Sasaran. Mengingat jumlah pendaftar dari waktu ke waktu terus mengalami kenaikan. “Update pagi tadi sudah di atas 400.000,” kata Irto, Ahad (31/7/2022).
Selain itu, ia memastikan pembatasan pembelian Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP), yakni pertalite dan jenis BBM tertentu (JBT) seperti solar subsidi belum akan berlaku pada 1 Agustus 2022. [wip]