(IslamToday ID) – KSAD Jenderal Dudung Abdurachman menyatakan ancaman terhadap kedaulatan ideologi Pancasila dan ancaman terhadap keutuhan NKRI saat ini menjadi tantangan serius bagi Indonesia. Selain itu, ia berbicara mengenai ancaman krisis energi dan pangan.
Hal itu disampaikan Dudung saat memberi sambutan ‘Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD)’ di Sentul, Bogor, Jawa Barat.
“Di abad ini, sebagai bangsa, kita berhadapan dengan dua tantangan serius, ancaman terhadap ideologi Pancasila dan terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk itu, kita sewajarnya untuk merumuskan pertanyaan yang penting untuk abad ini. Berdasarkan pengalaman menjalani reformasi TNI yang dirumuskan 24 tahun yang lalu, tidak perlukah kita mendefinisikan ulang batas keamanan dan pertahanan?” kata Dudung dikutip dari DetikCom, Sabtu (6/8/2022).
“Apakah soal kedaulatan ancaman penggantian ideologi Pancasila adalah masalah keamanan, atau sudah masuk dalam ranah pertahanan? Apakah soal kedaulatan negara menghadapi ancaman separatisme dan pemisahan wilayah, perusakan kesatuan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan masalah keamanan atau sudah masuk ranah pertahanan? Mari sama-sama kita renungkan pertanyaan-pertanyaan penting itu,” tambahnya.
Dudung mengatakan reformasi TNI yang dilajukan 24 tahun lalu telah membawa banyak kemajuan di tubuh TNI. Namun, menurutnya, rumusan-rumusan reformasi tidak harus terjadi satu kali. Karena setiap zaman muncul pertanyaan dan tantangan yang berbeda.
“Dalam kerangka itu marilah kita syukuri bahwa reformasi TNI telah membawa kita pada berbagai kemajuan. Tetapi reformasi itu juga tidak bisa dirumuskan sekali untuk selamanya. Pertanyaan setiap zaman berbeda, rumusan pertanyaan setiap zaman berbeda,” ungkap Dudung.
Ia yang juga pembina PPAD mengatakan, Silaturahmi Nasional PPAD 2022 mengusung tema memperkokoh persatuan untuk kemakmuran bangsa. Dalam kegiatan ini, Dudung mengajak para purnawirawan TNI AD untuk selalu terlibat aktif dalam menghadapi persoalan dan tantangan terbaru setiap zaman.
Dudung menyebut saat ini persatuan dan kemakmuran adalah tantangan pokok yang kita hadapi sebagai bangsa. Bukan hanya mengejar kemakmuran, tetapi wajib merawat persatuan.
“Bagi TNI AD, ini agenda berganda, ke dalam kita harus memperjuangkan kesejahteraan prajurit. Keluar, TNI AD harus jadi bagian penting dalam upaya menyejahterakan rakyat. Sejahtera kemudian menjadi fondasi persatuan dan kemakmuran,” kata Dudung.
“TNI AD dan para purnawirawan bersikap antisipatif terhadap fenomena di depan, salah satunya adalah menguatnya ancaman krisis energi dan pangan. Kedua, krisis ini menjadi ancaman serius bagi persatuan dan kemakmuran bangsa kita,” tambahnya.
Dulu TNI menjadi bagian dari sistem pertahanan negara, kata Dudung, hari ini PPAD berjuang dalam sektor perekonomian. Oleh karena itu, ia mengajak para purnawirawan untuk menumbuhkembangkan dan meningkatkan jiwa entrepreneur, terutama di bidang ekonomi yang berhubungan dengan UMKM.
“Oleh karena itu, kami mohon kepada para sesepuh untuk memahami ini sebagai bagian pengabdian dari kita yang tidak pernah berhenti demi kepentingan masyarakat dan bangsa Indonesia. Juga untuk membantu program-program yang dicanangkan pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional,” pungkasnya. [wip]