(IslamToday ID) – Kantor Staf Presiden (KSP) menegaskan tidak menutup kemungkinan akan terjadi penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) jika pemberian subsidi energi telah mencapai batas kemampuan fiskal.
Tenaga Ahli Utama KSP Edy Priyono mengatakan Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi 5,4 persen pada kuartal II/2022. Menurutnya, hal itu merupakan pencapaian besar di tengah tekanan ekonomi global, terutama tingginya harga energi dan komoditas.
Edy menilai Indonesia masih harus tetap waspada karena ancaman kenaikan inflasi masih mengintai, terutama jika harga minyak dunia belum kembali turun dan tetap terjaga di atas 100 dolar AS per barel.
Pasalnya, pemerintah telah menggelontorkan subsidi energi hingga Rp 520 triliun tahun ini, yakni untuk BBM, elpiji, dan listrik.
Menurut Edy, upaya fiskal melalui pemberian subsidi energi semakin terbatas karena pemerintah terus berupaya menyeimbangkan keuntungan tidak terduga (windfall profit) dari kenaikan harga komoditas dengan beban belanja dalam menjaga inflasi dan perekonomian. Oleh karena itu, menurutnya, tidak tertutup kemungkinan akan dilakukan penyesuaian harga.
“Apalagi mulai 2023, kita harus kembali ke defisit anggaran maksimal 3 persen. Artinya anggaran untuk belanja semakin ketat,” ujar Edy dikutip dari Bisnis.com, Sabtu (6/8/2022).
Menurutnya, kebijakan pemerintah dalam menaikkan anggaran subsidi berpotensi menurunkan kesempatan dari windfall tersebut untuk keperluan produktif. Namun, langkah itu penting untuk menjaga konsumsi masyarakat, yang merupakan kontributor terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB).
Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) pun bekerja maksimal untuk menjaga laju inflasi di dalam negeri agar tidak meningkat tajam, melalui bauran kebijakan fiskal dan moneter. BI berupaya menahan suku bunga acuan agar perekonomian dapat tetap tumbuh, meskipun terdapat peningkatan giro wajib minimun (GWM).
“Pemerintah, BI, dan lembaga terkait lainnya tentu akan bekerja secara bersama-sama agar berbagai tantangan itu bisa kita hadapi dan lalui dengan baik,” ujarnya. [wip]