(IslamToday ID) – Presiden Jokowi belum ada rencana untuk menghadiri groundbreaking (peletakan batu pertama) pembangunan Istana Negara di Ibukota Negara (IKN) Nusantara.
Hal itu diungkapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Sebelumnya diisukan bahwa Jokowi akan hadir di IKN pada acara groundbreaking.
Namun Basuki mengatakan Jokowi tidak menyukai hal tersebut dan lebih memilih meninjau progres pembangunan.
“Groundbreaking itu selama ini, saya beberapa tahun menjadi menteri PUPR, Pak Presiden itu nggak suka. Beliau lebih suka meninjau pekerjaan yang sudah berjalan. Saya sampaikan dia senyum aja,” katanya dikutip dari DetikCom, Kamis (25/8/2022).
Namun, Basuki memastikan bakal melakukan tanda tangan kontrak untuk pemenang lelang pada pekan depan. Ia pun sudah melaporkan perkembangan pembangunan IKN kepada Jokowi.
“Tadi saya lapor sedikit karena saya akan menandatangani kontraknya. Mungkin paling lambat minggu depan sudah kami tandatangani kontraknya, karena DIPA-nya sudah siap masa sanggah sudah sampai minggu ini,” sambungnya.
Setelah penandatanganan kontrak ada beberapa proyek yang akan langsung dikerjakan. Seperti land development atau pembuatan kapling-kapling di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), pembangunan jalan tol, jalan nasional, dan konstruksi di air.
Ia menyampaikan ada pelatihan untuk 1.565 orang menjelang groundbreaking di IKN. Menurutnya, semua karyawan tersebut berasal dari lokal dan akan dilatih untuk menjadi pekerja ahli konstruksi.
Pada kesempatan itu, Basuki turut menyampaikan progres revitalisasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Menurutnya, akan ada beberapa tambahan anjungan untuk sejumlah provinsi.
“Kita tambahkan Pulau Miangas dan Pulau Rote yang tadinya nggak ada, kita tambahkan. Nanti anjungan mungkin menjadi 37 provinsi,” katanya.
Usai revitalisasi, TMII akan mengembalikan konsep alami seperti penambahan tumbuh-tumbuhan, batuan, dan lainnya.
Terkait permintaan Jokowi soal harga tiket TMII, Basuki memastikan tidak ada rencana kenaikan tiket. “Ini destinasi rakyat. Tarifnya tidak akan naik. Tarifnya tetap Rp 5.000 kan,” pungkasnya. [wip]