(IslamToday ID) – Polri telah selesai menggunakan alat uji kebohongan atau lie detector untuk menuntaskan kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Joshua Hutabarat (Brigadir J). Hasilnya, tiga tersangka dinyatakan jujur sementara dua lainnya masih misteri.
Uji kebohongan tahap pertama dilakukan terhadap tiga orang tersangka, yakni Bharada Eliezer atau Bharada E, Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR, dan Kuat Ma’ruf. Ketiganya menjalani uji kebohongan dan hasilnya ialah kesaksian mereka dinilai jujur.
“Barusan saya dapat hasil sementara uji poligraf terhadap RE, RR, dan KM, hasilnya no deception indicated alias jujur,” kata Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi dikutip dari DetikCom, Jumat (9/9/2022).
Ia menyatakan pemeriksaan dengan metode ini bertujuan untuk memperkaya bukti petunjuk. Ia tak menjelaskan detail materi pemeriksaan ketiga tersangka itu. “Uji poligraf sekali lagi saya jelaskan bertujuan untuk memperkaya alat bukti petunjuk,” katanya.
Polri kemudian melakukan uji kebohongan terhadap tersangka Putri Candrawathi dan saksi bernama Susi yang merupakan ART di rumah Ferdy Sambo. Namun, Polri tak menjelaskan apa hasilnya. Polisi hanya menyebut keduanya punya hasil yang sama saat uji kebohongan.
“Untuk hasil lie detector atau poligraf yang sudah dilakukan kemarin terhadap saudari PC dan juga saudari S, sama. Hasil poligraf setelah saya berkomunikasi dengan Puslabfor dan juga operator poligraf bahwa hasil poligraf atau lie detector itu adalah pro justitia,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Rabu (7/9/2022).
Ia kemudian menjelaskan alasannya tidak menyampaikan hasil uji kebohongan Putri dan Susi secara detail. Ia mengatakan hal itu menjadi ranah penyidik.
“Itu juga konstruknya penyidik. Kenapa saya bisa sampaikan pro justitia? Setelah saya tanyakan tahunya ada persyaratan, sama dengan Ikatan Dokter Forensik Indonesia. Untuk poligraf itu juga ada ikatan secara universal di dunia, pusatnya di Amerika,” ucapnya.
Dedi mengatakan alat pendeteksi yang dimiliki Puslabfor Polri sudah terverifikasi. Ia mengaku yakin pemeriksaan tersebut memiliki tingkat akurasi yang tinggi.
“Dan alat poligraf yang digunakan oleh Labfor kita ini semuanya sudah terverifikasi, baik ISO maupun dari perhimpunan poligraf dunia,” katanya.
Polri juga telah melakukan pemeriksaan dengan menggunakan alat pendeteksi kebohongan terhadap Irjen Ferdy Sambo. Apa hasilnya? “Hasil uji lie detector atau poligraf pro justitia untuk penyidik, info Labfor pemeriksaan sampai jam 19.00 WIB (Kamis kemarin),” kata Dedi.
Ia tak bisa memberikan hasil pemeriksaan itu seperti apa. Menurutnya, hal ini merupakan wewenang dari penyidik. “Hasilnya apakah sudah selesai itu domainnya Labfor dan penyidik,” pungkasnya. [wip]