(IslamToday ID) – Keputusan mengejutkan diambil oleh Ketua DPRD Lumajang Anang Ahmad Syaifuddin. Ia memilih untuk mengundurkan diri dari jabatannya karena merasa bersalah akibat tidak hafal Pancasila.
Anang diketahui tidak hafal Pancasila saat menemui massa mahasiswa yang menggelar demonstrasi menolak kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu. Peristiwa tersebut direkam dalam sebuah video amatir dan viral di media sosial.
Anang tiba-tiba mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Ketua DPRD Lumajang saat rapat DPRD Lumajang dengan agenda pembahasan Raperda APBD tahun 2022.
Dalam pernyataannya, Anang juga menyampaikan permohonan maaf atas insiden tersebut. Anang menilai, seharusnya insiden ini tidak dialami oleh seorang ketua DPRD.
“Saya minta maaf ke seluruh masyarakat dan anggota DPRD Lumajang, pemerintah, atas insiden tidak hafalnya saya melafalkan Pancasila. Apapun keadaan saya, saya merasa itu tidak pantas dilakukan atau terjadi pada ketua DPRD di manapun atau siapapun itu,” katanya dikutip dari Tribun Jatim, Selasa (13/9/2022).
Politikus PKB itu mengatakan keputusannya mengundurkan diri untuk menjaga muruah DPRD dan menjadikan pembelajaran bagi siapa saja yang menjadi pemimpin. Anang mengatakan pengunduran diri itu ia lakukan sebagai bentuk kecintaannya terhadap PBNU, Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan UUD 1945.
“Pengunduran diri saya sebagai Ketua DPRD Lumajang tidak ada intervensi dari siapapun dan itu bentuk kecintaan saya kepada Pancasila, dari pikiran dan hati saya. Mungkin tidak salah orang tidak hafal Pancasila, tapi itu tidak pantas dilakukan oleh Ketua DPRD Lumajang,” ujarnya.
Keputusan mundur yang disampaikan Anang ini lantas membuat kaget para anggota dewan termasuk Bupati Lumajang Thoriqul Haq.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Lumajang Bukasan menilai insiden salah melafalkan Pancasila merupakan hal yang wajar, terlebih dalam kondisi tertekan. Dikatakannya, proses pengunduran ini memakan waktu yang panjang karena harus melewati rapat paripurna.
Terpisah, Sekretaris DPW PKB Jawa Timur Anik Maslachah mengatakan, ketidakhafalan Ketua DPRD Lumajang Anang Ahmad Syaifuddin saat mengucapkan sila ke-4 Pancasila merupakan ketidaksengajaan. PKB Jawa Timur, katanya, telah mencermati video yang viral ketika kadernya itu melafalkan sila-sila Pancasila.
“Setelah kami cermati video-video yang beredar, itu tidak ada kesengajaan tapi lebih pada keselip lidah saja. Dan itu manusiawi makala kita dihadapkan pada kerumunan banyak orang kemudian keselip lidah,” tutur Anik dikutip dari Tempo, Selasa (13/9/2022).
Menurut Anik, Anang telah meminta maaf dan secara kesatria bertanggung jawab atas apa yang diucapkan. Pengunduran diri itu, katanya, bukan berarti yang bersangkutan tidak nasionalis dan tidak pancasilais.
“Memang wajib dan penting bagi kita sebagai bangsa hafal isi dasar negara, tapi yang lebih penting lagi ialah mengamalkan sila-sila Pancasila,” kata Anik yang juga anggota DPRD Jawa Timur itu.
Namun ia melihat banyak reaksi penolakan atas keputusan mundur Anang, mulai dari para kepala desa di Lumajang, pengurus NU, elemen ibu-ibu dan masyarakat. Mereka, ujar Anik, menilai bahwa pada kenyataanya Ketua DPRD bukan semata-mata tidak hafal Pancasila, namun karena terselip lidah. “DPW PKB akan memanggil dia untuk meminta penjelasan dan terus memantau serta memonitor yang terjadi,” pungkas Anik. [wip]