ITD NEWS— Pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024 masih akan berlangsung 15 bulan lagi. Namun riak-riak pemilu sudah terjadi di tahun ini, termasuk tentang pemilihan presiden (pilpres).
Berbagai wacana terus bergulir dalam beberapa bulan terakhir. Terbaru, pernyataan mantan Presiiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang akan turun gunung menuai reaksi keras sejumlah pihak.
SBY yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat menyampaikan rencana ‘turun gunungnya’ dalam forum internal partai. Ia di hadapan para peserta Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Kamis (15/9) mengatakan sikapnya menjelang pemilu 2024.
“Mengapa saya harus turun gunung menghadapi pemilihan umum 2024 mendatang, saya mendengar, mengetahui, bahwa ada tanda-tanda pemilu 2004 bisa tidak jujur dan tidak adil,” kata SBY.
Pernyataan SBY segera dijawab oleh Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto. Ia mengingatkan agar SBY jangan coba-coba menyenggol Jokowi.
“Kalau turun gunungnya itu mau menyebarkan fitnah kepada pak Jokowi, maka PDI Perjuangan akan naik gunung agar bisa melihat dengan jelas apa yang akan dilakukan oleh pak SBY. Sebab, informasi yang diterima pak SBY sangat tidak tepat. Jadi, hati-hati kalau mau ganggu pak Jokowi,” tutur Hasto dilansir dari cnnindonesia (17/9).
Selain SBY-Hasto yang tak kalah menarik ialah pegiat media sosial Eko Kuntadhi dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Hubungan keduanya terkuak seiring dengan viralnya penistaan agama dan ulama, ustazah Imaz Fatimatuz Zahra alias Ning Imaz dari Pesantren Lirboyo, Jawa Timur yang dilakukan oleh Eko Kuntadhi.
Status Eko Kuntadhi selaku Ketua Umum Ganjarist, yang akhirnya mengundurkan diri itu diyakini memiliki kedekatan khusus dengan Ganjar. Meskipun keduanya pernah bertemu dalam sebuah kesempatan, Ganjar justru mencampakan Eko.
“Soal aktivitas Mas Eko sebagai ketua relawan Ganjarist, saya tidak pernah mengikuti dan tidak ada hubungan apapun,” kata Ganjar dilansir dari RMOL ID, Jum’at (16/9/2022).
Pernyataan Ganjar ini pun dibantah oleh pengamat dari Indonesia Political Opinion (IPO), Catur Nugroho. Ia tak mempercayai bantahan yang disampaikan Ganjar berkaitan dengan status Eko apalagi jejaring Ganjarist ada di tingkat nasional
“Kalau melihat posisi Eko Kuntadhi sebagai Ketua relawan Ganjarist menurut saya tidak dapat dipercaya jika Ganjar tidak mengenal dekat. Apalagi relawan Ganjarist ini sudah memiliki jaringan nasional dan sering menyuarakan dukungan terhadap Ganjar,” ujar Catur.
Masih di internal PDIP, perseteruan antara Ganjar dan para petinggi PDIP membuatnya disisihkan dari PDIP. Bahkan yang terbaru Ganjar tidak diundang dalam acara PDIP di Semarang yang dihadiri oleh Ketua DPP PDIP, Puan Maharani pada, Ahad (18/9).
Pertarungan Pilpres 2024 semakin menarik dengan munculnya Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Ia adalah figur calon presiden yang paling moncer bersama sejumlah tokoh-tokoh nasional seperti Prabowo Subianto, Puan Maharani, Ganjar Pranowo.
Anies menyampaikan kesiapannya ini kepada media internsional, Reuters saat berada di Singapura pada Kamis (15/9). Pernyataan Anies bahkan diberitakan ulang oleh Taipetimes pada Jum’at (16/9).
“Saya siap mencalonkan diri sebagai presiden jika sebuah partai mencalonkan saya,” ujar Anies tegas dalam wawancara tersebut. (Kukuh Subekti)