(IslamToday ID) – Menteri Investasi Bahlil Lahadalia kembali menyinggung wacana penundaan Pemilu 2024 hingga penambahan jabatan Presiden Jokowi menjadi tiga periode. Wacana ini ia ungkapkan dalam acara Malam Puncak HUT ke-56 KAHMI.
Mulanya, Bahlil menyinggung keberadaan pengamat politik pencetus ide Jokowi tiga periode M Qodari yang ikut hadir dalam acara tersebut. Kemudian di pengujung pidatonya, ia menyebutkan bahwa demokrasi terus bergerak dinamis.
Menurut Bahlil, kalau ada pihak diizinkan untuk meminta pemilu tak ditunda, maka wacana penundaan pemilu pun harusnya diperbolehkan.
“Menyangkut tadi ada pesan dari Bang Qodari, bahwa kalau kita bicara demokrasi itu kan dinamis, ini pesannya Bang Qodari, kalau ada yang meminta untuk pemilu tetap (berjalan), boleh dong kalau ada wacana pemilu juga ditunda. Itu kata Bang Qodari,” ungkap Bahlil dikutip dari YouTube KAHMI Nasional, Selasa (20/9/2022).
Ia menilai sebaiknya wacana itu diserahkan seutuhnya kepada publik. Bahlil menyebut jika pemilu berjalan sesuai rencana ataupun ditunda tak bermasalah.
“Tapi saya pikir bahwa kita harus mengacu konstitusi, selama konstitusi kita begitu jangan kita buat gerakan tambahan. Terkecuali konstitusi berubah baru kita melakukan gerakan tambahan,” katanya.
Sementara itu, ia juga berkelakar terkait melanjutkan pemerintahan Jokowi tiga periode. Kelakar ini pun ia sampaikan secara implisit.
“Ini bukan agitasi ya, tapi kalau kalian setuju bisa kita lanjutkan. Bukan lanjutkan yang lain, lanjutkan program maksudnya. Soalnya di sini ada Bang Qodari, pelopor tiga periode ada di sini,” ucap Bahlil.
Seperti diketahui, Bahlil bukan pertama kali mengeluarkan wacana penundaan pemilu di depan publik. Pada awal tahun lalu, ia mengaku jika dunia usaha setuju jika Pilpres 2024 diundur.
Bahlil juga pernah mengajak para partisipan acara HUT Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) ke-50 meneriakkan yel-yel “lanjutkan”. Dalam acara tersebut Jokowi turut Hadir. Bahlil di Hipmi menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina.
Jokowi langsung merespons dan mengatakan teriakan-teriakan itu bisa berimbas dirinya didemo. “Tadi banyak yang sampaikan ‘lanjutkan, lanjutkan’. Hati-hati ini tahun politik. Bapak ibu yang sampaikan lanjutkan, lanjutkan, saya yang didemo,” kata Jokowi yang disambut tawa dan tepuk tangan oleh para peserta yang hadir dikutip dari CNN Indonesia.
Namun Jokowi tak mempermasalahkan teriakan-teriakan tersebut. Ia hanya mengingatkan konstitusi sudah mengatur jelas soal masa jabatan presiden. “Silakan namanya tataran wacana. Tetapi konstitusi kita itu jelas ya,” pungkasnya. [wip]