(IslamToday ID) – Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan Persyarikatan Muhammadiyah dalam memajukan kehidupan bangsa bukanlah akan, tetapi telah dan terus berkiprah satu abad lebih dalam lintasan pergerakannya melalui berbagai amal usaha dan dakwah kemasyarakatan.
“Dari pusat kota hingga desa dan pelosok-pelosok terjauh, Muhammadiyah tiada henti melayani negeri,” kata Haedar dalam acara Pembukaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah-‘Aisyiyah di Stadion Manahan Solo, Sabtu (19/11/2022).
Menurutnya, khidmat kebangsaan ini lahir tiada lain dari visi keislaman berwawasan nasionalisme inklusif yang dipedomani Muhammadiyah. Fungsi keislaman yang egaliter ini agar Indonesia makin berkemajuan di segala bidang kehidupan.
“Itulah bukti nyata bahwa Muhammadiyah ikut ‘berkeringat’ dalam memajukan kehidupan bangsa,” tegas Haedar yang disambut dengan gemuruh tepuk tangan dari penggembira yang hadir.
Menurutnya, kini dan ke depan perjuangan Indonesia semakin tidak ringan. Indonesia menghadapi arus globalisasi, modernisasi abad 21, revolusi teknologi informasi, serta perkembangan geoekonomi-politik global yang sangat dinamis dengan segala masalah dan tantangannya.
Bersamaan dengan itu, secara domestik Indonesia juga mengalami dinamika baru liberalisasi politik, ekonomi, dan budaya pasca reformasi dengan berbagai dampaknya yang kompleks.
Haedar menegaskan Muhammadiyah meyakini bahwa Indonesia sejatinya dapat menjadi negara yang maju, adil, dan makmur. Muhammadiyah percaya Indonesia dapat menyelesaikan masalah-masalah dan tantangan berat yang dihadapinya.
Optimisme ini lahir karena Indonesia memiliki sejumlah modal penting untuk menjadi negara besar, seperti sumber daya manusia dan sumber daya alam yang potensial. “Kuncinya mengurus Indonesia dengan baik dan benar, disertai perjuangan yang sungguh-sungguh dan kebersamaan dari semua pihak, yakni pemerintah, warga negara, dan seluruh komponen bangsa,” terang Haedar.
Soal Pemilu 2024, Haedar mengatakan niscaya bakal menjadi jembatan emas bagi terwujudnya kehidupan kebangsaan yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur bagi seluruh rakyat Indonesia.
Seluruh pihak yang berkontestasi berkomitmen tinggi dan memastikan mampu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial sebagaimana dikehendaki oleh para pendiri Indonesia.
“Para kontestan Pemilu 2024 agar memiliki obligasi moral yang tinggi untuk menjadi para pemimpin dan wakil rakyat berjiwa ‘Ksatria Pancasila’. Menjadi para negarawan yang mempraktikkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam berbangsa-bernegara di dunia nyata, sekaligus membawa Indonesia ke perwujudan cita-cita,” kata Haedar.
Letakkan pemilu dan seluruh proses berbangsa-bernegara dalam visi luas memajukan Indonesia sebagaimana diperintahkan konstitusi. Pastikan Indonesia emas tahun 1945 berjalan dalam peta jalan yang benar untuk mewujudkan cita-cita luhur Indonesia. Menjunjung tinggi nilai-nilai agama, Pancasila, dan kebudayaan luhur bangsa.
Seluruh elite dan warga bangsa dalam menghadapi dinamika lokal, nasional, dan global niscaya hadir dengan jiwa utama serta visi kebangsaan yang luas dan bermakna. “Jangan terjebak pada optimisme maupun pesimisme berlebihan, tanpa perjuangan yang keras. Bersikaplah moderat dan berpikir dalam cakrawala luas melintas batas,” pungkas Haedar. [wip]