(IslamToday ID) – Politikus senior PDIP, Panda Nababan angkat bicara perihal wacana Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto berduet dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam Pemilu 2024.
Panda menilai wacana duet Prabowo dan Ganjar tidak masuk akal sehat. Ia mengatakan PDIP tegas menyebut bahwa calon presiden (Capres) harus kader partai. Selain itu, ia menilai Prabowo tentu tidak mau menjadi calon wakil presiden (Cawapres) Ganjar.
“Ini terus terang kasihan pemirsa sudah semakin tersesat. Kenapa? Gimana jalannya Ganjar-Prabowo? PDI Perjuangan di HUT ke-50 sudah tegas mengatakan Capres dari PDI Perjuangan,” kata Panda dalam diskusi adu perspektif yang ditayangkan DetikCom berkolaborasi dengan Total Politik, Selasa (21/3/2023).
Panda menilai duet Prabowo-Ganjar sangat tidak mungkin terjadi. Ia menyatakan wacana duet itu tak masuk akal sehat.
“Itu sangat tidak mungkin itu, tidak mungkin. Dari akal sehat nggak masuk kita diskusi membahas yang dua ini,” ujarnya.
“Prabowo apa mau jadi orang kedua? Ganjar kalau dari PDIP nggak akan mungkin akan jadi orang kedua, partai pemenang. Jadi sebenarnya yang mengatakan Ganjar-Prabowo itu tersesat, dan kemudian terus Cak Imin nggak usah terus ngancam bubar,” tambahnya.
Prabowo dan Ganjar sebelumnya terlihat mesra bersama Presiden Jokowi usai ketiganya hadir dalam acara panen raya di Kabupaten Kebumen, Jateng, Kamis (9/3/2023) lalu.
Dalam acara itu, mereka bertiga tampak melakukan selfie atau swafoto di tengah sawah. Bahkan, belakangan ini mencuat wacana duet Prabowo dan Ganjar usai kemesraan tersebut.
Duet ini dinilai sebagian pihak bisa mempengaruhi Capres-Cawapres dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang masih sedang dirumuskan. Anggota KIB yakni Golkar, PPP, dan PAN memiliki Capres dan Cawapres dari kader masing-masing.
Wacana duet Prabowo-Ganjar bisa mempengaruhi bursa pencalonan di KIB mengingat terbuka kemungkinan koalisi Gerindra-PKB bergabung dengan KIB. [wip]