<b>(IslamToday ID) - </b>Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan pihaknya sangat berhati-hati dalam membuat skema dan mekanisme pemberian bantuan sosial bagi anak yatim piatu akibat Covid-19. Ia menargetkan 4.043.622 anak akan mendapat bansos. Angka tersebut didapat dari data Kemensos hingga awal Agustus ini, terdiri dari 20.000 anak ditinggal orang tua akibat Covid-19, Kemudian 45.000 anak diasuh oleh Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA), dan 3.978.622 anak diasuh oleh keluarga tidak mampu. Bansos pada anak yatim piatu rawan dicurangi oleh pihak pendamping atau wali. Kemensos belum memutuskan mekanisme dan pemberian bansos pada anak yatim piatu akibat Covid-19. Untuk itu, Kemensos sejauh ini belum memutuskan bantuan apa yang akan diberikan pada anak yatim piatu akibat Covid-19, serta bagaimana mekanisme pemberian bantuan tersebut. Menurut Risma, anak belum bisa bertransaksi perbankan sehingga skema bansos tunai untuk anak yatim piatu ditakutkan ada kecurangan. Saat ini program bansos anak yatim piatu yang paling memungkinkan diberikan yaitu program Asistensi Rehabilitas Sosial (Atensi) anak. Bantuan ini mencakup dukungan pemenuhan hak hidup anak, dukungan keluarga, terapi sosial dan psikologis, dan dukungan aksesibilitas. Meski demikian, Kemensos masih perlu melakukan koordinasi dengan lintas kementerian lembaga untuk penyaluran bansos program ATENSI tersebut. “Kami akan bekerja sama dengan Kementerian, lembaga lain serta pemerintah daerah. Anak-anak ini sebelumnya akan diasesmen, besaran bantuannya akan disesuaikan dengan asesmen tersebut," Tri Rismaharini Menteri Sosial RI <strong> </strong> <strong> </strong> <strong> </strong> <strong> </strong> <strong> </strong>