<strong>(IslamToday ID) -</strong> Kelompok hacker China yang menamakan dirinya Mustang Panda diduga membobol minimal 10 kementerian dan lembaga di Indonesia. Dugaan ini diberitakan The Record berdasarkan laporan dari Insikt Group. Insikt Group adalah divisi riset ancaman siber milik Recorded Future. "Kami telah mencoba melakukan profiling threat actor. Mustang Panda adalah hacker group yang sebagian besar anggota dari Tiongkok dimana grup ini membuat private ransomware yang dinamakan Thanos," kata Chairman Lembaga Riset Siber Communication & Information System Security Research Center (CISSReC) Dr Pratama Persadha, seperti lansir detik Ahad (12/9). Anggota Komisi I DPR RI, Dave Laksono meminta pemerintah serius menanggapi dugaan pembobolan terhadap 10 kementerian dan lembaga oleh hacker China tersebut. Dave menilai pembobolan data itu bukti lemahnya sistem keamanan data digital di Indonesia. "Hal ini perlu direspons secara serius ya, apalagi ini berkaitan dengan keamanan negara. Bukan hanya permasalahan data pribadi masyarakat umum. Akan tetapi juga mengenai data-data keamanan negara," kata Dave kepada wartawan, Ahad (12/9/2021) Dave menilai ada indikasi sistem keamanan data pemerintah rentan dibobol. Dia juga menyebut pembobolan data itu juga bisa dialami oleh masyarakat. Ketua DPP Golkar itu meminta agar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Badan Siber dan Sandi Negara serta Polri untuk menindaklanjuti dugaan pembobolan data ini. Selain itu, juga perlunya langkah konkrit untuk mencegah terjadinya pembobolan data. "Dan bukan hanya Kominfo yang harus menanggapi. Akan tetapi BIN, Polri dan BSSN harus segera serius mendalami hal ini. Dan juga ada langkah-langkah kongkrit serta kebijakan jangka panjang dalam penanganan masalah ini," pungkasnya