<strong>(IslamToday ID) -</strong> Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 diperkirakan masih akan mengalami defisit hingga Rp 868 triliun atau 4,85% dari Produk Domestik Bruto (PDB). "Kita lihat APBN 2022 masih akan defisit Rp 868 triliun atau 4,85% dari PDB, Ini adalah penurunan defisit tahun ini dan tahun lalu," ujar Sri Mulyani. Ia berharap, pihaknya bisa memiliki kembali APBN yang sehat, yakni 3% terhadap PDB pada 2023. Langkah yang akan ditempuh, kata dia yakni dengan menjaga hati-hati pembiayaan, mengantisipasi ekonomi global terutama tapering dan geopolitik. "Untuk itu kita gunakan SAL (Sisa Anggaran Lebih) dan fiscal buffer untuk menjaga kemampuan APBN yang tetap fleksibel, namun responsif karena ketidakpastian karena pandemi dan market," jelas Sri Mulyani. Seperti diketahui, secara bertahap defisit APBN telah menurun dari 6,14% pada 2020 menjadi 5,7% dalam outlook APBN 2021 dan 4,85% dalam APBN 2022. Selain itu, Sri Mulyani Juga menyebutkan belanja negara dalam APBN 2022 direncanakan sebesar Rp 2.714,2 triliun, yang dialokasikan melalui belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1.944,5 triliun, serta Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp 769,6 triliun. Belanja Negara, tersebut kata Sri Mulyani dialokasikan untuk penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi yang dilakukan secara simultan dengan upaya reformasi struktural. "Berbagai program penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan perekonomian masih akan berlanjut agar dapat menstimulasi perekonomian, sehingga target penyelesaian program-program prioritas nasional dapat tetap tercapai," tutupnya.