<strong>(IslamToday ID) -</strong> Viani Limardi, anggota DPRD DKI Jakarta yang bertugas di Komisi D, membeberkan alasan dirinya pernah mengucapkan bahwa dia bukan budak partai. Viani Limardi dipecat dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan tuduhan telah menggelembungkan dana reses. Akan tetapi, Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD DKI Jakarta tidak menemukan adanya penggelembungan dana reses oleh Viani Limardi seperti yang dituduhkan PSI. Viani Limardi memaparkan, selama dirinya bergabung dengan PSI, banyak sikap atau keputusan partai yang mengecewakan dirinya. Viani Limardi mencontohkan bagaimana PSI jarang menghargai pendapat berbeda yang disampaikannya. "Partai ini kan wadah. Wadah aspirasi, wadah demokrasi. Ketika kita di dalam wadah demokrasi dan aspirasi tetapi kita tidak boleh bersuara atau menyampaikan pendapat yang berbeda, di mana demokrasinya?" kata Viani Limardi Tak hanya itu, ia juga mengaku bingung bahwa partai yang diisi oleh mayoritas anak muda ini malah sekaku itu dalam menyikapi pandangan berbeda. "Kelihatannya seperti begitu di luar, makanya awal saya sangat percaya dengan partai ini tapi begitu saya menjalani selama 2,5 tahun ini, bukan seperti itu yang saya jalankan," sebut Viani Limardi. Viani Limardi mengatakan, ucapannya itu bukan karena dirinya sedang marah setelah dipecat PSI. "Engga juga (lagi marah). Awalnya saya pikir hanya saya yang merasa seperti ini, ternyata banyak sekali teman-teman, kader PSI, juga menyampaikan hal yang sama," tutupnya.