Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menyebutkan Impor dari negara China mengalami pertambahan hingga US$ 543,4 juta
“Menurut negara asal pengimpor, yang mengalami peningkatan impor kita berasal dari Tiongkok yang pada Agustus bertambah US$ 543,4 juta,” ujar dia
Menurut Margo, kenaikan yang memicu tingginya nilai impor terjadi pada impor non-migas. Seperti barang berupa mesin atau perlatan mekanis dan bagiannya serta buah-buahan. Bahkan, impor Indonesia dari Tiongkok sepanjang tahun ini mencapai US$ 4,96 miliar atau 33,87% dari total impor.
“Penambahan impor dari China itu komoditas mesin peralatan mekanis, dan bagiannya dan buah-buahan.” ucap Margo.
Ia menambahkan peningkatan aktivitas perdagangan dengan Tiongkok juga tak hanya terbatas pada impor, tetapi juga ekspor. Kenaikan ekspor ke Tiongkok pada Agustus dibandingkan bulan lalu bahkan lebih tinggi dibandingkan kenaikan impor yakni mencapai US$ 1,21 miliar.
Ini juga merupakan kenaikan ekspor tertinggi di antara berbagai negara tujuan lainnya. Kenaikan ekspor ke Tiongkok terutama terjadi pada produk bahan bakar mineral serta lemak dan minyak hewan atau nabati.
Total ekspor nonmigas sepanjang Januari-Agustus 2021 pada bulan lalu mencapai US$ 4,78 miliar atau 23,48% terhadap total ekspor. Dengan kinerja ekspor yang lebih baik, defisit neraca perdagangan Indonesia dengan Tiongkok berhasil turun dari US$ 844,5 juta menjadi US$ 175,5 juta.
Ekspor Tiongkok melesat bulan lalu meski pada saat yang sama Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur negara tersebut anjlok ke zona kontraksi. Kinerja ekspor yang membaik meredakan kekhawatiran bahwa penyebaran Covid-19 varian Delta dapat menghambat pemulihan ekonomi Tiongkok.