ISLAMTODAY — Beberapa negara luar yang memiliki proyek Kereta cepat ternyata tidak menimbulkan banyak keuntungan. Negara-negara tersebut bahkan sampai menghentikan kereta cepat karena terus merugi.
Berikut deretan negaranya :
1. Jepang
Negara ini harus menanggung rugi 1,8 miliar dollar AS akibat kereta cepat rute Osaka-Tokyo.
Sebenarnya, poyek kereta Cepat rute Tokyo-Osaka awalnya memang menguntungkan. Demikian pula dengan rute Osaka-Hakata. Namun belakangan, sejak tahun 2020, Jepang mengalami kerugian 1,8 miliar dollar AS atas kereta cepatnya.
2. China
China memiliki proyek kereta cepat cukup banyak. Diketahui, rute kereta cepat yang dimiliki negara ini sejumlah 15 rute.
Namun, sayangnya dari 15 rute kereta cepat yang ada, malah membuatnya rugi. Sebab, mayoritas dari mega proyeknya terus merugi. Hanya 5 rute yang menguntungkan.
3. Malaysia
Sementara Malaysia memutuskan menghentkan kereta cpat rute Kuala Lumpur – Jurong Singapura. Pemerintah Singapura dan Malaysia resmi membatalkan megaproyek itu setelah menemukan jalan buntu.
Sebelum dibatalkan, megaproyek kereta cepat ini telah berulang kali mengalami penundaan konstruksi. Adapun, alasan Malaysia ingin membatalkan proyek tersebut terkait dengan beban utang yang dialami Negeri Jiran tersebut.
Akibatnya, pihak Singapura sendiri meminta Malaysia membayar kompensasi atas sejumlah kegiatan konstruksi yang telah berjalan.
4. Amerika Serikat
Kereta cepat milik Amerika Serikat dengan rute Los Angeles – San Fransisco, memiliki riwayat yang kurang bagus.
Kereta cepat bernama Acela yang dikelola Amtrax, ini tidak berkembang pesat karena tidak menguntungkan pemerintah. Sebab, penumpang yang menaiki kereta tersebut terhitung sepi. Banyak yang menolak kereta cepat ini, bahkan publik menanyakan fungsi kereta cepat Jika AS memiliki jaringan jalan tol dan pesawat udara yang sangat baik