ISLAMTODAY — Pengusaha batubara enggan memasok batubaranya ke PLN. Beberapa faktor dianggap mempengaruhi sikap para pengusaha.
Dari dalam negeri pembentukan Badan Layanan Umum (BLU) khusus penarikan batubara oleh pemerintah membuat pengusaha ‘menahan’ pasokannya ke PLN. Para pengusaha menunggu BLU tersebut aktif, karena BLU jadi solusi pemecah adanya disparitas harga batubara (PLN) dan pasar global.
Stok batubara yang dimiliki PLN kian menipis. Hal ini pun akan berakibat pada terjadinya krisis listrik di Indonesia.
“Karena PLN kekurangan batu bara. Jadi saya kira sikap menahan ke PLN tidak benar. Ini akan membahayakan, krisis akan terulang kembali terjadi di PLN,” kata Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada, Mada Fahmy Radhi.
Faktor kedua yang menyebabkan pengusaha batubara enggan memasok batubara ke PLN adalah naiknya harga batubara akibat krisis gas di Eropa. Harga Batubara Acuan (HBA) di pasaran global naik pada bulan Agustus ini.
HBA naik hingga US$ 2,59/ ton, kini HBA di pasaran global mencapai US$ 321/ ton. Naiknya HBA juga dipengaruhi oleh tingginya permintaan batubara dari sejumlah negara seperti China, India dan Korea Selatan.
Ancaman krisis listrik ini mengingatkan pada peristiwa yang sama yang terjadi pada Januari lalu. Sebanyak 10 juta pelanggan PLN terancam mengalami pemadaman listrik.
Kini stok batubara di PLN hanya cukup di 19 hari opersional Jika BLU yang dijanjikan oleh pemerintah tidak segera turun, maka stok batubara PLN berkurang dan listrik pun menjadi krisis.