ISLAMTODAY — Ketua Majelis Syuro Partai Umat yang juga mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) 1999-2004 Prof. Dr. Amien Rais memberikan kritik pedas terhadap berlakunya ambang batas presiden atau presidential threshold (20%).
Aturan tersebut dinilainya hanya upaya melanggengkan ‘6 L’.
“Jadi memang gara-gara yang 20 persen (presidential) threshold itu memang seperti kata para pengamat yang tajam itu akan melestarikan 6L itu, ‘Lagi-lagi loe lagi-lagi loe,” kata Amien usai melakukan pendaftaran ke KPU pada Jum’at, 12 Agustus 2022.
Jika aturan pemilu tersebut dihapus maka akan muncul para calon-calon terbaik bangsa. Bibit-bibit unggul yang brilian.
“Yang luar biasa akan muncul,” ujar Amien.
Ia menambahkan jika aturan presidential threshold tetap dipaksakan yang akan terjadi ialah polarisasi masyarakat. Terutama dengan jumlah calon yang terbatas.
“Kalau cuma dua, ini kan makin pecah gitu ya. Tapi ini saya kira berat ya,” tutur Amien.
Amien juga menuturkan tentang kriteria calon ideal untuk presiden mendatang. Presiden di masa mendatang haruslah orang yang bisa ‘melawan’ presidential threshold yang kini dikuasai para oligarki.
“Yang bisa usaha selamat tinggal kepada sistem sekarang ini yang terlalu dikuasai oleh oligarki,” jelasnya.