ISLAMTODAY — Bola panas kasus yang melibatkan Irjen Pol Ferdy Sambo masih terus bergulir. Meskipun sejumlah pihak telah ditetapkan sebagai tersangka bahkan telah sampai pada tahap rekonstruksi pembunuhan Brigadir J.
Ketua Umum DPP Perkumpulan Gerakan Kebangsaan, Burzah Zanubi menuturkan ia memiliki tiga catatan penting terkait kasus tewasnya Brigadir J. Tiga peristiwa yang belum mendapat perhatia dari sejumlah pihak seperti Kapolri Jenderal Lisyo Sigit Prabowo, Tim Khusus (Timsus) yang dibentuk oleh Kapolri Listyo Sigit hingga Irsus (Inspektorat Khusus) yang menangani pelanggaran etik kepolisian.
“Pertama, ada Kapolres Jakarta Selatan melakukan tindakan tertentu, memberikan informasi palsu atas TKP apakah dia tidak lapor ke Kapolda?,” kata Burzah seperti dikutip dari anal Youtube, Total Politik edisi 30 Agustus 2022.
Hal kedua yang belum menjadi perhatian ialah menyangkut rapat di Kapolda DKI Jakarta pada tanggal 29 Juli. Rapat yang dipimpin oleh AKBP Jerry Raymond selaku Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum (Wadirkrimum) Polda Metro Jaya yang telah dicopot dan dimutasi dari jabatannya.
“Kedua, tanggal 29 Juli ada rapat di kantor Kapolda DKI, ada Kompolnas, LPSK, ada orang KSP ada Komnas HAM dipimpin oleh AKBP (Jerry Raymond) Siagian masa sih Kapoldanya gak tau?,” kata Burzah.
“Ketiga, ada tiga perwira menengah, AKBP ikut menghancurkan alat bukti di TKP,” imbuhnya.
Fakta di atas pun mengundang pertanyaan , mengapa Kapolda Metrojaya, Muhammad Fadil Imran belum diperiksa.
“Kenapa sampai sekarang Kapoldanya belum diperiksa?” ujar Burzah.
Burzah pun meminta DPR untuk terus menguak kasus tersebut. Masih banyak misteri-misteri yang belum terpecahkan dari kasus tewasnya Brigadir J.
“ Masih banyak misteri-misteri yang harus (dipecahkan) oleh DPR,” pungkasnya.