ISLAMTODAY — Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Johan Rosihan mengkritik kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. Pemerintah telah mati rasa terhadap penderitaan rakyatnya.
“Pemerintah telah ‘mati rasa’ terhadap kesusahan hidup keluarga Indonesia,” kata Johan.
Anggota DPR dari Fraksi PKS tersebut juga menilai kebijakan tersebut sebagai bentuk ketidakberpihakan pemerintah terhadap nasib para petani dan pelaku UMKM.
“Kenaikan BBM ini sangat tidak berpihak pada kepentingan petani dan pelaku UMKM,” ujar Johan.
Johan menuturkan kenaikkan BBM secara drastis dikhawatirkan bisa memicu naiknya angka kemiskinan di masyarakat.
“Coba bayangkan, semua kapal nelayan yang menggunakan mesin 100% bergantung pada BBM, sama bergantungnya para petani, tukang ojek juga para pedagang kecil,” tutur Johan.
“Pemerintah mesti sadar bahwa pengeluaran untuk BBM itu pasti, tapi hasil melaut bagi nelayan dan hasil panen bagi petani itu belum tentu mereka dapatkan, maka menarik subsidi BBM otomatis meningkatkan biaya produksi petani dan nelayan kita,” imbuhnya.
Ia berharap agar rakyat bisa bersatu untuk menentang kenaikan BBM Subsidi seperti Pertalite dan Solar.
“Seluruh komponen masyarakat wajib bersatu untuk menolak keputusan ini,” tegas Johan.