ISLAMTODAY — Aktivis Srikandi Indonesia, Irma Hutabarat memberikan kritik pedasnya terhadap Komnas Perempuan yang terlihat mati-matian dalam memperjuangkan Putri Candrawathi (PC). Terutama berkaitan dengan tidak ditahannya PC yang berstatus tersangka pada kematian Brigadir J dengan dalih kesehatan mental.
Irma pun membandingkan bagaimana sikap Komnas Perempuan terhadap ibu almarhum Nopriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J). Komnas Perempuan bahkan tidak pernah sekalipun mencari tahu bagaimana kondisi mental ibu dari korban pembunuhan.
“Abis kalo enggak (saya) siapa? Parlemen? Komnas Perempuan? sekali pun enggak pernah kok nanyain kondisi mentalnya si ibunya Josua. They never ask,” ungkap Irma dalam Podcast Zoom In “Irma Hutabarat” With Neno Warisman, diunggah YouTube Refly Harun, 17 September 2022.
Irma mengatakan sebagai bagian dari suku Batak, ia memiliki ikatan emosional tersendiri. Fitrah seorang ibu akan merasakan duka yang mendalam ketika anaknya meninggal dalam keadaan masih bujangan atau belum menikah.
“Saya tuh menangis terus tiap malam. Kebayang tangisannya si mamanya Josua karena bagi orang Batak untuk mengandungi dan meratapi itu hal terakhir yang bisa dia lakukan,” ucap Irma.