ISLAMTODAY — Beberapa hari yang lalu Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pidatonya di forum Rapimnas Demokrat mengingatkan para kadernya tentang potensi kecurangan dalam Pemilu 2024.
“Para kader, mengapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilihan Umum 2024 mendatang? Saya mendengar, mengetahui, bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil,” kata SBY dalam pidatonya pada Kamis 15 September 2022.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menanggapi pernyataan SBY tersebut dengan mengungkapkan pengalamannya selama menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) pada periode 2008-2013.
“Pemilu pasti diwarnai kecurangan, pada zaman Pak SBY juga banyak kecurangan,” kata Mahfud dilansir dari detikcom edisi Kamis (22/9).
Mahfud menjelaskan bahwa kecurangan yang dimaksud bukanlah kecurangan oleh pemerintah. Kecurangan dilakukan oleh sesama partai peserta pemilu.
“Tapi kecurangan yang terjadi bukan kecurangan yang dilakukan pemerintah terhadap parpol,” ungkap Mahfud.
“Melainkan kecurangan antar pendukung parpol sebagai kontestan pemilu,” tegasnya.