ISLAMTODAY — Pengacara Gubernur Papua Lukas Enembe, Stefanus Roy Rening mengungkapkan adanya manuver istana dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Papua. Manuver tersebut dilakukan langsung oleh Tito Karnavian baik ketika masih berstatus Kapolri maupun setelah menjadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Stefanus menceritakan bagaimana upaya Tito untuk membujuk Gubernur Lukas untuk menerima sosok Paulus Waterpauw sebagai wakil gubernurnya yang baru. Hal ini untuk menggantikan Wakil Gubernur (Wagub) Papua, Klemen Tinal yang meninggal pada 21` Mei 2021 lalu.
“Beliau (Tito) secara langsung kepada Gubernur (Lukas) waktu itu di Suni Abepura tanggal 10 Desember 2021 meminta agar Pak Gubernur menerima usulan mereka supaya dicalonkan dengan, dipaketkan, menerima Paulus Waterpauw sebagai wakil gubernur,” kata Stefanus dilansir dari cnnindonesiacom Jum’at (23/9).
Stefanus mengungkapkan kedatangan Tito saat itu tidak dilakukannya sendiri. Saat itu Tito didampingi oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Dalam kunjungan tersebut keduanya pun dipersilahkan untuk menggalang dukungan dari sembilan partai di Papua. Namun karena tidak mendapat dukungan, kursi wagub hingga saat ini masih dikosongkan oleh Mendagri.
“Pak Tito karena kepentingannya tidak tercapai, dia kasih kosong wakil gubernur. Kenapa? Karena calonnya yang disiapkan tidak mendapat dukungan parpol,” ujarnya.