ITD NEWS — Pemerintah berencana untuk melakukan pelelangan ladang Gas Natuna yang diperkirakan potensinya mencapai 222 triliun kaki kubik (TCF) atau 6,3 meter kubik. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Tutuka Ariadji mengatakan jika rencana pelelangan tersebut masih dalam proses penyerahan dari Pertamina ke negara. “Ya kita akan proses dulu bahwa dulu kan ada penugasan ke Pertamina. Kita kembalikan dulu ke negara, kemudian kita akan lelang tender terbuka untuk D-Alpha.
Kita akan coba bagi tiga East Natuna itu,” kata Tutuka dilansir dari detikcom (24/11/2022). Tutuka mengungkapkan jika target pengembalian Blok East Natuna dari Pertamina ke Pemerintah akan diselesaikan tahun ini. “Nanti lelangnya pengumuman gak tahu ya, tapi ini sudah kita proses sekarang karena kalau bisa selesai tahun ini bisa langsung tahun awal depan kita umumkan lelang itu,” tegas Tutuka.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menyadari bahwa kendala pengembangan gas di Blok East Natuna ialah tingginya kadar CO2 hingga 70%. Namun penemuan teknologi terkini bisa menjawab persoalan tersebut.
“Kita lagi bahas East Natuna ini bagaimana ini bisa diberdayakan kembali, sekarang kan sudah ada teknologi carbon capture gas Natuna ini kan 70 persen CO2, nah bisa gak itu,” ujar Arifin dilansir dari cnbcindonesia (28/11/2022).
Jika proses dari Pertamina beres, pemerintah akan segera melakukan pelelangan Blok East Natuna. “Nanti kita tawarkan sehingga gasnya itu bisa diinjeksi, Natuna itu bukan dari sumur volume reservoir yang ada tetapi ada reservoir yang lain juga,” tandasnya.