ITD NEWS — Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengaku merinding membahas utang dan defisit keuangan negara di kampus Islam. Ia mengaku dalam tiga tahun terakhir keuagan negara telah bekerja maksimal.
“Saya bicara di universitas Islam, jadi saya tahu berbicara tentang defisit dan utang itu langsung bulu kuduknya berdiri,” kata Sri Mulyani dalam sambutannya di Ground Breaking Kampus III UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Jawa Timur, pada Ahad, 22 Januari 2023, dilansir dari kumparancom, Ahad (22/1/2023).
“Kami ingin sampaikan bahwa dalam 3 tahun ini keuangan negara bekerja luar biasa, termasuk melalui penggunaan instrumen utang yang akan kita bayar kembali. Indonesia mampu membayar kembali,” imbuhnya.
Ia mencontohkan bagaimana pemanfaatan dana utang dalam bidang pendidikan. Salah satunya berperan dalam pembangunan di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang memanfaatkan surat berharga syariah negara (SBSN).
“Tadi disampaikan Profesor Jaenudin, pembangunan UIN tahap 1 dan 2 kampus yang kedua menggunakan surat berharga syariah negara (SBSN). Itu adalah instrumen pembiayaan. Surat syariah negara itu utang pak. Namanya utang artinya kita bayar kembali,” ujar Sri Mulyani.
Sekedar informasi utang Indonesia hingga 31 Desember 2022, tembus di angka Rp 7.733,99 triliun. Dari jumlah tersebut, utang pemerintah sepanjang tahun 2022 bertambah Rp 814, 89 triliun. Sementara itu jika dibandingkan sejak periode peralihan SBY-Jokowi utang RI bertambah Rp 5.125,21 triliun. Sebab utang Indonesia pada 31 Desember 2014 hanya sebesar Rp 2.608,78 triliun.