ITD NEWS — Bank Indonesia (BI) mengaku jika dalam kondisi surplus ekspor Indonesia yang terjadi dalam 32 bulan tak sepeser pun dolar tersimpan di RI. Banyak eksportir yang tidak memarkirkan devisa hasil ekspor (DHE) di dalam negeri.
“Kita merasa ada concern karena kalau kita lihat kan ekspor kita di 2022 itu tinggi sekali US$ 291 miliar dan trade balance kita itu sekitar US$ 55 miliar,” kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti dilansir dari cnbcindonesia, 20 Januari 2023.
“Pada saat itu, ada rasa kenapa dana itu kok gak masuk di perbankan kita,” imbuhnya. Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 2005-2010, Said Didu memberikan sentilan pedasnya kepada pihak BI. Menurutnya pernyataan pihak BI adalah hal yang sangat aneh.
“Pernyataan yang sangat aneh. BI pasti punya data tentang hal tersebut,” ujar Said Didu dilansir dari laman twitternya @msaid_didu pada Senin, 23 Januari 2023. Ia menduga ekspor tambang yang melimpah itu adalah eskpor yang dilakukan oleh perusahaan China.
Sehingga ia tak heran kalau tidak ada satu dolar pun yang masuk ke Indonesia, sebab mereka bebas pajak, selain itu tenaga kerja mesin dan modal dari China.
“Dugaan saya bahwa ekspor terbesar yang dibanggakan selama ini adalah ekspor hasil tambang perusahaan dari China yang memang tidak akan kembali karena mereka bebas pajak, Tenaga Kerja, mesin, dan Bank semua dari China,” tandasnya.