ITD NEWS — VP of ICT and Corcomm PT BIJB (Bandara Internasional Jawa Barat), Agus Sugeng Widodo mengungkapkan rencana penjualan Bandara Kertajati kepada sejumlah investor asing. Pihaknya mengakui telah meminta Arab Saudi dan India untuk turut meramaikan Bandara Kertajati.
“Pemerintah India dan Saudi diminta untuk untuk menjadi investor di Bandara Kertajati. Tujuannya tentu untuk meramaikan kalau India ada investasi disitu berarti ada kepentingan untuk meramaikan,” kata Agus dilansir dari sindonews, Senin, 23 Januari 2023.
Agus menjelaskan rencana penjualan Bandara Kertajati lewat skema penjualan saham. Para investor asing hanya diizinkan membeli saham Bandara Kertajati kurang dari 51%. “Sebagaimana penjualan saham yang lainnya. Cuma memang mereka tidak boleh lebih, sahamnya itu harus di bawah 51 persen. Sehingga pemerintah Indonesia atau Jabar itu mempunyai kewenangan pemenangan saham yang lebih besar,” ujar Agus.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjelaskan lebih rinci terkait skema penjualan saham Bandara Kertajati. Dari 80% saham yang dimiliki pemerintah Jawa Barat (Jabar), saham yang akan dilepas sebanyak 29%, 51% saham sisanya akan dimiliki oleh Pemprov Jabar. “Rencananya saham Bandara Kertajati akan dijual, pengelolaan bandara tidak harus oleh pemerintah. Di negara lain juga begitu,” ucap Kang Emil dilansir dari radarmajalengka, Senin 23 Januari 2023.
Bandara Kertajati memiliki sejumlah kekurangan yang membuatnya sepi dan mangkrak sejak diresmikan pada tahun 2018 silam. Diantaranya berada jauh dari pusat Kota Bandung, 3 jam perjalanan, bahkan pembangunan jalan tol baru dilakukan pada tahun 2020.
Bandara yang disebut oleh Sekertaris BUMN 2005-2010, Said Didu sebagai proyek mangkrak setelah di bangun ini sebenarnya telah melakukan berbagai cara demi terlihat ‘ramai’. Bandara tidak hanya digunakan untuk penerbangan namun juga aktivitas lainnya seperti bengkel pesawat, foto prewedding, hingga penerbangan khusus jamaah haji dan umrah