ITD NEWS — Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto memberikan kritik terhadap program Whatsapp Pelayanan Aduan (WA Yanduan). Padahal sebelumnya Polri memiliki program serupa seperti Dumas Propam pada masa Kadiv Propam Ferdy Sambo yang bermasalah secara kontrol.
“Bukankah Dumas itu sudah ada sejak Kadivpropamnya Ferdy Sambo? Problem yang terjadi di kepolisian itu akarnya adalah minimnya kontrol, pengawasan dan akuntabilitas,” ujar Bambang dilansir dari Republika, 10 Mei 2023.
Bambang lantas mempertanyakan apa motif di balik program baru tersebut. Bisakah kepolisian dianggap telah mereformasi dirinya dengan hanya membuat program baru, WA Yanduan.
“Apakah reformasi yang diharapkan masyarakat pada kepolisian itu hanya dijawab dengan ‘seolah-olah’ saja?,” ungkap Bambang.
“Selama tak ada perbaikan sistem, perubahan formasi, ujung-ujungnya hanya akan ganti pejabat saja, perilakunya masih akan sama,” tandasnya.