IslamToday
No Result
View All Result
  • Today
  • News
  • Ulas Nusa
  • Smartizen
  • Internasional
  • Jejak Peradaban
  • Documentary
  • Bingkai
  • Today
  • News
  • Ulas Nusa
  • Smartizen
  • Internasional
  • Jejak Peradaban
  • Documentary
  • Bingkai
No Result
View All Result
IslamToday
No Result
View All Result

Teori Masuknya Islam di Ranah Minang
Home Ulas Nusa

Teori Masuknya Islam di Ranah Minang

May 17, 2020
Reading Time: 4 mins read
byIslam Today

IslamToday ID — Dalam percaturan dakwah Islam di Nusantara, salah satu wilayah yang memiliki pengaruh besar adalah daerah Minangkabau. Darisanalah muncul orang-orang besar yang banyak berkotribusi dalam perjuangan melawan kedzaliman penjajah Eropa sejak zaman kerajaan hingga masa Pergerakan Nasional.

Sementara di sisi lain, energi besar tersebut digerakkan oleh sebuah nilai tunggal yang seolah menyatu dan menjadi identitas sosial dan pribadi masyarakat Minang yakni Islam. Lalu, bagaimana proses masuknya Islam ke kawasan ini hingga menemukan bentuk kokoh sebagai sistem nilai masyarakat?

een straatje in singkara in de padangse bovenlanden aan sumatra westkust 1900

Orientalis

Berbicara mengenai masuknya Islam ke Ranah Minang, banyak sekali teori yang dikemukakan oleh para sejarawan lokal maupun para orientalis asing. Beberapa diantaranya adalah:

Pertama, Menurut P.M Holt, Islam masuk ke Aceh sekitar abad ke-14 dan dari Aceh menyebar ke Minangkabau. Yaitu dari Pidie melalui Pariaman, menyelusup ke seluruh daerah Minangkabau. Rute ini pulalah yang dilalui oleh paham-paham baru Islam yang memasuki Minangkabau pada abad ke-19 M.

Kedua, adalah menurut catatan Tome Pires. Sosoknya sendiri dikenal sebagai seorang ahli obat-obatan dari Lisabon Portugis. Atas inisiatif dan dukungan kerajaan, ia melakukan perjalanan yang cukup panjang mengelilingi dunia. Dalam bukunya yang berjudul Summa Oriental, sebagaimana yang dikutip Ricklefs (1995), Pires mengatakan bahwa pada waktu itu sebagian besar raja-raja Sumatera beragama Islam, tetapi masih ada negeri-negeri yang masih belum menganut Islam.

Baca JugaPostingan Lainnya

Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau

7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau

Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan

Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947

Menurut Pires, mulai dari Aceh di sebelah utara terus menyusur daerah pesisir timur hingga Palembang, para penguasanya beragama Islam. Di sebelah selatan Palembang dan di sekitar ujung selatan Sumatera hingga pesisir barat, sebagian besar penguasanya tidak beragama Islam.  Sementara, di Pasai terdapat komunitas dagang Islam internasional yang sedang berkembang pesat. Kemudian Pires menghubung-hubungkan penegakan pertama agama Islam di Pasai dengan kelihaian para pedagang Muslim itu. Akan tetapi, menurut Tome Pires penguasa Pasai belum berhasil meng-Islam-kan penduduk pedalaman. Raja Minangkabau dan seratus pengikutnya disebutkan sudah menganut agama Islam, tetapi penduduk Minangkabau lainnya belum. Meskipun demikian, Pires menyebutkan bahwa agama baru itu makin hari makin bertambah pemeluknya di Minangkabau.

Ketiga adalah Christiaan Snouck Hurgronje. Ia adalah seorang teolog asal Belanda yang pura-pura masuk Islam dan berganti nama menjadi Abdul Gafar. Tugasnya adalah mecari formulasi terbaik untuk mengalahkan keuletan rakyat Aceh yang benar-benar menjadikan Islam sebagai landasan perjuangan melawan penjajah. Mengenai masuknya Islam ke Minangkabau ia berpendapat bahwa agama Islam secara perlahan-lahan masuk ke daerah-daerah pantai Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan pulau-pulau kecil lainnya di seluruh Kepulauan Nusantara sejak kira-kira setengah abad sebelum Baghdad (pusat Khilafah Abbassiyah) jatuh ke tangan Hulagu (raja Mongol) pada tahun 1258. Hurgronje mengemukakan bahwa Islam masuk ke Indonesia dari Hindustan yang dibawa oleh pedagang-pedagang Gujarat. Usaha penyebaran Islam ke pedalaman seterusnya dilakukan juga oleh orang Muslim pribumi sendiri, dengan daya tariknya pula, tanpa campur tangan penguasa negara.

Masjid Tuo Kayu Jao Sumatera Barat. Foto: Saibumi

Sejarawan Indonesia

Selain daripada teori dan catatan dari orang-orang Eropa, Witrianto dalam jurnal ilmiah yang berjudul Agama Islam di Minangkabau juga mengungkapkan beberapa teori dan catatan tentang masuknya Islam di wilayah Minangkabau oleh sejarawan Indonesia, yakni.

Pertama, adalah teori yang mengaitkan penyebar agama Islam pertama dilakukan oleh seorang tokoh bernama Syekh Burhanuddin Ulakan. Dikisahkan bahwa beliaulah yang pertama mendakwahkan Islam melalui daerah Pariaman pada awal abad 17 M.

Ia diketahui adalah seorang tokoh yang menempuh ilmu dari kawasan Aceh dan berdakwah dengan menyebarkan Islam melalui metode Thariqat Syatariyah dan pendidikan Al-Quran melalui lembaga surau. Namun hal ini tentu banyak ditentang oleh sejarawan lokal, karena menurut mereka, walaupun belum terlembaga dengan baik dan Islam belum menyebar dan dipeluk oleh seluruh penduduk Minang, tetapi Islam sudah dikanal dan dianut dalam komunitas-komunitas kecil jauh sebelum abad 17 M.

Untuk membantah teori diatas, berdasarkan berita dari China, Prof Dr. Hamka mengatakan bahwa pada tahun 684 M sudah didapati suatu kelompok masyarakat Arab di Minangkabau. Hal ini berarti bahwa 42 tahun setelah Nabi Muhammad SAW wafat, orang Arab sudah mempunyai perkampungan di Minangkabau. Sehubungan dengan itu Hamka memperkirakan bahwa kata “Pariaman”, nama salah satu kota di pesisir barat Minangkabau berasal dari bahasa Arab, “barri aman” yang berarti tanah daratan yang aman sentosa. Selanjutnya, diduga pula bahwa orang-orang Arab ini di samping berdagang juga berperan sebagai mubaligh-mubaligh yang giat melakukan dakwah Islam, sehingga pada waktu itu diperkirakan sudah ada orang Minangkabau yang memeluk agama Islam.

Kedua, sejalan dengan itu, M.D. Mansur juga menyimpulkan bahwa pada abad ke-7 agama Islam sudah dikenal di Minangkabau Timur, mengingat pada waktu itu telah ada hubungan dagang antara Cina di Asia Timur dan Arab di Asia Barat melalui Selat Malaka. Pada waktu itu di Asia Barat, dengan Damaskus sebagai pusat, sedang berkuasa Daulat Umayyah. Mereka sekaligus juga menguasai hubungan perdagangan antara Timur (China) dan Barat (Laut Tengah). Walaupun demikian, dakwah Islam pada waktu itu belumlah pesat dan malah kemudian berhenti dan akhirnya lenyap sama sekali akibat larangan yang dilakukan oleh Dinasti T’ang dari China yang merasa kepentingannya di Minangkabau terancam oleh Khilafah Umayyah. Adanya hubungan dagang laut yang langsung antara Minangkabau sebagai produsen lada dengan Timur Tengah dilihat China akan merugikannya sebagai pemasok lada. Pengaruh politik Khilafah Umayyah dengan pengaruh ideologinya dipandang akan meruntuhkan wibawa dan kepentingan ekonomi China sebagai “Pemimpin Asia” waktu itu.

Ketiga, berbeda dengan pendapat di atas, Ismail Ya’koeb memperkirakan agama Islam masuk ke Minangkabau melalui dua jalan. Jalur pertama dari Selat Malaka melalui Sungai Siak dan Kampar, lalu berlanjut ke pusat Minangkabau. Di zaman kebesaran Malaka sudah ada raja-raja Islam di Kampar dan Indragiri. Dari sinilah masuknya agama Islam ke bagian Timur Minangkabau dan seterusnya menyusup ke pedalaman. Jalur yang kedua adalah dari Aceh masuk melalui pesisir barat Sumatera terus ke Ulakan Pariaman, yang pada waktu itu merupakan pelabuhan Aceh terpenting di Minangkabau, terutama pada zaman Sultan Iskandar Muda (1607-1636).

Adapun secara proses dianutnya Islam oleh penduduk Minangkabau, menurut Muhammad Yamin dalam buku Telaga Alam Minangkabau, tak ubahnya seperti proses di beberapa daerah lain. Diantaranya adalah melalui interaksi antara penduduk lokal dan pendakwah dari daerah asal Islam yang kemudian berkembang melalui perkawinan dan akhirnya tumbuh menjadi komunitas-komunitas kecil di pesisir timur Minangkabau. Namun secara masif usaha-usaha Islamisasi baru benar-benar bisa membuahkan hasil adalah ketika dakwah Islam telah diterima keluarga bangsawan Kerajaan Pagarruyung pada Abad ke-16 yaitu pada kepemimpinan Sultan Alif. Darisanalah Islam mulai semakin dikenal oleh masyarakat luas. Pada generasi berikutnya bahkan Islam mampu melembaga dan bersanding dengan adat istiadat setempat sehingga dikenal ungkapan “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” yang artinya Adat yang didasarkan/ditopang oleh syariat agama Islam yang syariat tersebut berdasarkan pula pada Al-Quran dan Hadist.

Penulis: Muh. Sidiq HM

Redaktur: Tori Nuariza

Share :
Tags: “Adat Basandi SyarakAgama Islam di Minangkabauagama Islam masuk ke Minangkabaucatatan Tome PiresChristiaan Snouck HurgronjeDakwah Islam di NusantaraIslam di MinangkabauIslam di Ranah MinangIsmail Ya’koebJejak Islam di MinangkabauKerajaan PagarruyungM.D. MansurOrientalisP.M HoltPariamanPasaiPidieProf Dr. Hamkaproses masuknya Islam di MinangSejarah Islam di MinangkabauSnouck HurgronjeSumma OrientalSyarak Basandi Kitabullah”Syekh Burhanuddin UlakanTeori Masuknya Islam di MinangkabauWitrianto

Jejak Peradaban

IMAM ABU HANIFA, MUJTAHID YANG TEGUH DI HADAPAN PENGUASA
Jejak Peradaban

IMAM ABU HANIFA, MUJTAHID YANG TEGUH DI HADAPAN PENGUASA

October 3, 2021
ATH-THABARI, ULAMA & GURU PARA MUFASSIR
Jejak Peradaban

ATH-THABARI, ULAMA & GURU PARA MUFASSIR

December 20, 2021
JEJAK KETURUNAN ABBASIYAH DI NUSANTARA | EKSPEDISI AL QURAN EPS 12
Jejak Peradaban

JEJAK KETURUNAN ABBASIYAH DI NUSANTARA | EKSPEDISI AL QURAN EPS 12

September 14, 2021
KEMAJUAN INDUSTRI TEKSTIL AWAL ISLAM | JEJAKNYA HINGGA NUSANTARA
Jejak Peradaban

KEMAJUAN INDUSTRI TEKSTIL AWAL ISLAM | JEJAKNYA HINGGA NUSANTARA

September 1, 2021
“Madinatussalam” Baghdad, Kota Kosmopolitan, “Jantung Peradaban Dunia”
Jejak Peradaban

“Madinatussalam” Baghdad, Kota Kosmopolitan, “Jantung Peradaban Dunia”

July 31, 2021
Komplek Makam Mahligai, Jejak Islamisasi di Barus
Jejak Peradaban

Komplek Makam Mahligai, Jejak Islamisasi di Barus

July 2, 2021



Related Posts

Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau

Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau

June 17, 2022
7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau

7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau

June 14, 2022
Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan

Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan

June 10, 2022
Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947

Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947

June 9, 2022
Para Ulama Dibalik Perumusan Pancasila dan UUD 1945

Misteri Hilangnya Naskah Pidato Ki Bagus Hadikusumo dari Buku Risalah Sidang BPUPKI

June 1, 2022
Membedah Penting Dibalik Komando Jihad Muhammadiyah

Membedah Penting Dibalik Komando Jihad Muhammadiyah

May 28, 2022

Ulas Nusa

Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau
Ulas Nusa

Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau

June 17, 2022
7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau
Ulas Nusa

7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau

June 14, 2022
Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan
Ulas Nusa

Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan

June 10, 2022
Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947
Ulas Nusa

Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947

June 9, 2022
Para Ulama Dibalik Perumusan Pancasila dan UUD 1945
Ulas Nusa

Misteri Hilangnya Naskah Pidato Ki Bagus Hadikusumo dari Buku Risalah Sidang BPUPKI

June 1, 2022
Membedah Penting Dibalik Komando Jihad Muhammadiyah
Ulas Nusa

Membedah Penting Dibalik Komando Jihad Muhammadiyah

May 28, 2022



News

BINGKAI :  Warga Kumpulkan Tumpahan Minyak Mentah di Dermaga Cilacap

BINGKAI : Warga Kumpulkan Tumpahan Minyak Mentah di Dermaga Cilacap

2 hours ago
0

BINGKAI : Potret Pemantauan Hilal 1 Ramadhan 1443 H

Beda dengan Muhammadiyah, Pemerintah Tetapkan Idul Adha Ahad 10 Juli

2 hours ago
0

Sewa Pesawat 4 Kali Lebih Mahal, Secara Teknik Garuda Sudah Bangkrut

Garuda Batal Dinyatakan Pailit, Siap Selesaikan Utang Rp 138 Triliun

2 hours ago
0

Oxfam Kutuk G7 Karena Dukung Militer Ukraina Daripada Bantu Krisis Kelaparan

Oxfam Kutuk G7 Karena Dukung Militer Ukraina Daripada Bantu Krisis Kelaparan

3 hours ago
0

BINGKAI :  Banjir Bandang Terjang Pati

BINGKAI :  Banjir Bandang Terjang Pati

3 hours ago
0

Eks Tangan Kanan Ahok Keluar Dari PSI, Dikabarkan Merapat ke Anies Baswedan

Eks Tangan Kanan Ahok Keluar Dari PSI, Dikabarkan Merapat ke Anies Baswedan

3 hours ago
0




Next Post
‘Menegakan Keadilan’, Fungsi Lembaga Peradilan Islam

‘Menegakan Keadilan’, Fungsi Lembaga Peradilan Islam

IslamToday

No Result
View All Result
google-play-badge

Categories

  • Analisis
  • Bingkai
  • Documentary
  • Histori
  • Infografis
  • Internasional
  • Jejak Peradaban
  • News
  • onReport
  • Smartizen
  • Ulas Nusa

Connect With Us

Facebook Instagram Youtube Youtube Twitter
TikTok
VK

Recent Posts

  • BINGKAI : Warga Kumpulkan Tumpahan Minyak Mentah di Dermaga Cilacap
  • Beda dengan Muhammadiyah, Pemerintah Tetapkan Idul Adha Ahad 10 Juli
  • Garuda Batal Dinyatakan Pailit, Siap Selesaikan Utang Rp 138 Triliun

© 2019 - 2022 Islam Today All Right Reserved

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami
  • Karir
  • ←
  • Custom Link