IslamToday ID — Walisongo ialah sebuah istilah untuk menyebut para da’i penyebar agama Islam di tanah Jawa. Uniknya sebutan itu bukan lahir dari mereka sendiri, melainkan dari orang-orang yang hidup jauh setelah mereka meninggal dunia. Tidak hanya itu tokoh-tokoh penyebar agama Islam ini bahkan tidak semuanya hidup sezaman.
Mengenal mereka dengan baik tentu harus menelusuri perjalanan mereka lebih jauh dan mendalam lagi. Tidak sekedar mengenal nama, dan di mana mereka berdakwah. Selain memahami silsilah keluarga mereka kita pun harus mengenal para guru mereka beserta tokoh-tokoh lain yang hidup sezaman dengan mereka.
Salah satu materi yang menarik untuk kita pahami bersama ialah geneologi atau asal-usul walisongo. Materi ini berdasarkan pemaparan yang disampaikan oleh Dr. Muhammad Isa Anshory pada 9 Mei 2020 yang diunggah channel Youtube FKAM TV.
Dr. Isa Anshory menjelaskan para walisongo ini dari sosok yang paling tua hingga yang paling muda diantara para wali. Ia menjelaskan dengan cukup detail siapa nama wali, asal-usul mereka dan wilayah dakwah mereka.
Paparan dimulai dari sosok yang bernama Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim yang wafat pada 822 H/ 1419 M dan ditutup dengan kisah Sunan Muria atau Raden Umar Said.
“Kalau kita melacak nasab, melacak para wali terutama sembilan orang yang masyhur dianggap sebagai walisongo kita akan mendapati bahwa mereka ini adalah orang Arab atau orang keturunan berdarah Arab. Meskipun beberapa diantara mereka ada yang dilahirkan di tanah Jawa atau lahir bukan di tanah Arab,” kata Dr. Muh Isa Anshory.
Pemaparan Geneologi Walisongo yang disampaikan oleh Dr. Isa dengan berdasarkan buku karya Kyai Abdullah bin Nuh yang berjudul Ringkasan Sejarah Walisongo. Berdasarkan isi buku tersebut dijelaskan bahwa para wali masih keturunan Rasulullah, kecuali Sunan Kalijaga dan putranya Sunan Muria.
“Kedua nama terakhir (Sunan Kalijaga dan Sunan Muria) adalah keturunan Abbas bin Abdul Muthalib. Dengan demikian semua walisongo ini adalah termasuk keturunan dari Bani Hasyim, khususnya dari Abdul Muthalib. Nah jika ditarik ke atas, maka akan mendapatkan pertemuan nasab di kalangan mereka,” jelas Muh. Isa Anshory.
Silsilah Walisongo
Silsilah pertama yakni sosok Syekh Maulana Malik Ibrahim atau lebih akrab dengan sebutan Sunan Gresik. Dalam buku tersebut dituliskan bahwa Sunan Gresik memiliki silsilah Maulana Malik Ibrahim bin Barokat Zainul Alam bin Jamaluddin al-Husain (Jamaluddin al-Akbar) bin Ahmad Syah Jalal bin Abdullah bin Malik bin Alawi bin Muhammad bin Ali bin Alawi bin Muhamamad bin Alawi bin Abdullah bin Almuhajir Ahmad bin Isa.
Kedua, ialah silsilah dari Sunan Ampel atau Raden Rahmat bin Ibrahim Asmoro (Sunan Nggesik, Sunan Tuban) bin Jamluddin Al-Husain bin Ahmad Syah Jalal Abdullah bin Malik bin Alawi bin Muhammad bin Ali bin Alawi bin Muhamamad bin Alawi bin Abdullah bin Almuhajir Ahmad bin Isa. Artinya Sunan Ampel masih saudara sepupu Sunan Gresik.
Ketiga, ialah Sunan Bonang atau Raden Maulana Makdhum Ibrahim ialah putra dari Sunan Ampel yang urutan nasabnya ialah Sunan Bonang bin Sunan Ampel bin Ibrahim Asmoro (Sunan Nggesik, Sunan Tuban) bin Jamluddin Al-Husain bin Ahmad Syah Jalal Abdullah bin Malik bin Alawi bin Muhammad bin Ali bin Alawi bin Muhamamad bin Alawi bin Abdullah bin Almuhajir Ahmad bin Isa. Artinya Sunan Ampel masih saudara sepupu Sunan Gresik.
Keempat, adalah Sunan Giri atau Raden Paku atau Syarif Muhammad Ainul Yakin. Adapun urutan nasabnya ialah Syarif Muhammad Ainul Yakin bin Makhdum Ishak bin Ibrahim Asmoro bin Jamaluddin Al-Husain bin Ahmad Syah Jalal Abdullah bin Malik bin Alawi bin Muhammad bin Ali bin Alawi bin Muhamamad bin Alawi bin Abdullah bin Almuhajir Ahmad bin Isa.
Kelima, ada Sunan Drajat atau Maulana Hasyim ia adalah putra Sunan Ampel. Sehingga urutan nasabnya ialah Sunan Drajat bin Sunan Ampel bin Ibrahim Asmoro (Sunan Nggesik, Sunan Tuban) bin Jamluddin Al-Husain bin Ahmad Syah Jalal Abdullah bin Malik bin Alawi bin Muhammad bin Ali bin Alawi bin Muhamamad bin Alawi bin Abdullah bin Almuhajir Ahmad bin Isa.
Berikutnya Keeenam, Sunan Kudus atau Ja’far Sodiq ia adalah putera Sunan Ampel. Sehingga silsilah dari Sunan Kudus ialah Sunan Kudus bin Sunan Ampel bin bin Ibrahim Asmoro (Sunan Nggesik, Sunan Tuban) bin Jamluddin Al-Husain bin Ahmad Syah Jalal Abdullah bin Malik bin Alawi bin Muhammad bin Ali bin Alawi bin Muhamamad bin Alawi bin Abdullah bin Almuhajir Ahmad bin Isa.
Ketujuh, Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah adalah putra dari Umadtuddin Abdullah bin Ali Nuruddin Khan bin Jamluddin Al-Husain bin Ahmad Syah Jalal Abdullah bin Malik bin Alawi bin Muhammad bin Ali bin Alawi bin Muhamamad bin Alawi bin Abdullah bin Almuhajir Ahmad bin Isa.
Kedelapan, Sunan Kalijaga atau Raden Mas Said bin Tumenggung Wilatikta (bupati Tuban) bin Lembukusuma (bupati Tuban) bin Teja Laku (bupati Majapahit) bin Abdurrahim (Bupati Majapahit) bin Kourames bin Abbas bin Abdullah bin Ahmad bin Jamal bin Hasanuddin bin Arifin bin Madhra’uf bin Abdullah bin Mubarak bin Kharmia bin Abdullah bin Mudzakir bin Abdul Wakhid bin Abbas bin Abdul Muthalib.
Terakhir kesembilan, Sunan Muria atau Raden Umar Said putra Sunan Kalijaga. Ia memiliki sil-silah Raden Umar Said bin Sunan Kalijaga bin Tumenggung Wilatikta (bupati Tuban) bin Lembukusuma (bupati Tuban) bin Teja Laku (bupati Majapahit) bin Abdurrahim (Bupati Majapahit) bin Kourames bin Abbas bin Abdullah bin Ahmad bin Jamal bin Hasanuddin bin Arifin bin Madhra’uf bin Abdullah bin Mubarak bin Kharmia bin Abdullah bin Mudzakir bin Abdul Wakhid bin Abbas bin Abdul Muthalib.
“Kalau kita tarik ke atas nasab para wali kecuali Sunan Kalijaga dan Sunan Muria, kita akan mendapati bahwa nasab mereka sampai pada satu nama yang disebut Ahmad Isa, sering disebut Ahmad Isa Al muhajir,” pungkasnya Isa Anshory.
Penulis: Kukuh Subekti
Redaktur: Tori Nuariza