IslamToday ID – Situs Bongal di Desa Jago-jago, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara menyimpan kekayaan sejarah. Salah satu temuan berharga di situs ini ialah koin emas yang dicetak pada era pemerintahan Bani Umayyah.
Sejarawan Universitas Negeri Medan (Unimed), Dr. Phil. Ichwan Azhari menuturkan, mulanya tak ada yang menduga jika kawasan Bongal yang dikelilingi hutan nipah merupakan situs bersejarah.
Selama 15 tahun terakhir, kawasan Bongal dijamah hanya karena kandungan emas di dalamnya. Penambangan emas secara tradisional di kawasan itu menjadi sumber penghidupan warga sekitar. Di tengah aktivitas mendulang emas itulah warga menemukan koin-koin dari era pemerintahan Umayyah dan juga Abbasiyyah.
“Jadi para penambang ini sebetulnya mencari pasir emas itu sampai hari ini. Waktu mereka mencari itu lah ketemulah ini (koin Bani Umayyah-Abbasiyah).” tutur Ichwan dalam Focus Group Discussion (FGD) Islam dan Jalur Rempah di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (22/12/2020).
Namun koin-koin itu mereka abaikan. Sebab, bukan itu yang mereka cari, melainkan butiran pasir emas. Bahkan, kata Ichwan, koin-koin itu dibuang, karena dinilai mengganggu pekerjaan mereka saat mendulang emas.
Singkat cerita, lanjut Ichwan, temuan dari masyarakat setempat makin banyak. Mereka lantas berinisiatif membawa hasil temuannya ke Museum Uang di Sumatra Utara. Suatu ketika, Kepala Museum Uang Sumatra Utara menghubungi sejumlah pakar dan akademisi di Sumatera Utara, untuk berbincang-bincang terkait temuan itu.
Mulanya, Ichwan juga tak percaya jika Bongal merupakan situs bersejarah. Sebab yang ia tahu, di kawasan pantai barat Sumatera hanya ada dua situs tua yakni, Barus dan Lobu Tua.
“Waktu itu saya nggak percaya ada situs tua di situ, kalau Pantai Barat itu selama ini harus Barus, kalau nggak Barus ya Lobu Tua. Maka waktu itu saya bilang itu (Bongal) nggak tua,” ujarnya
Keraguan Ichwan berbalik menjadi penasaran, lantaran Kepala Museum Uang Sumatera Utara mengatakan, jika ia terus mendapat informasi temuan koin-koin tersebut.
“Akhirnya kita datang ke sana. Dan ternyata di sela-sela orang mencari emas itu juga ditemukan banyak sekali artefak-artefak lain keramik jumlahnya banyak sekali,” ungkap Ichwan.
Jejak Komunitas Muslim
Ichwan menambahkan, salah satu temuan terbesar di situs Bongal ialah penemuan koin Bani Umayyah yang dicetak pada tahun 79 Hijriyah. Berdasarkan litelatur yang ia telusuri, koin pertama di cetak tahun 77 Hijriyah. Menurutnya, temuan ini dapat membuktikan adanya jejak Islam sejak era Umayyah . Selain itu temuan koin-koin tersebut juga menandakan Jika Situs Bongal merupakan titik perdagangan yang sangat sibuk di masanya.
“Dua tahun setelah koin Umayyah dibuat, kemudian ditemukan di Jago-jago. Artinya ini memang jalur perdagangan,” ujar Ichwan.
Ia menduga jika aktivitas perdagangan di kawasan Jago-jago sudah ada sejak sebelum Islam. Sehingga ketika Islam muncul pada abad-abad pertama hijriah secara otomatis langsung terkoneksi dengan Jago-jago.
Lanjutnya, hal ini diperkuat dengan temuan-temuan lain di situs Bongal. Seperti koin-koin edisi Sasanian. Kemudian ada pula fragmen kayu-kayu kapal yang dibuat pada tahun 600-700-an Masehi hingga botol-botol kaca dari Timur Tengah.
Penulis: Kukuh Subekti