IslamToday ID – Balai Arkeologi Sumatera Utara (Balar Sumut) menggelar Pemaparan Hasil Sementara Penelitian Situs Bongal di Desa Jago-jago Kecamatan Badiri Kabupaten Tapanuli Tengah, Jumat (29/1/2021).
Paparan ini merupakan tindaklanjut dari riset dan ekskavasi yang dilakukan Balar Sumut sejak 19 Januari 2021. Riset dan Ekskavasi Situs Bongal merupakan hasil kerjasama Balar Sumut dengan PT Media Literasi Nesia.
Peneliti Balai Arkeologi Balar Sumut Dr. Ery Soedewo menuturkan, dari riset yang dilakukan pihaknya, kawasan Bongal adalah kawasan yang maju dan menjadi pusat aktivitas internasional.
“Kawasan sekitar Situs Bongal dahulunya maju dan menjadi pusat aktivitas masyarakat dari berbagai penjuru dunia,” kata Ery Jumat (29/1/2021).
Hal ini didukung berbagai temuan yang berhasil diidentifikasi selama proses eskavasi. Diantaranya berupa fragmen keramik China, fragmen kaca dan tembikar timur tengah.
Sebelumnya ada pula temuan warga berupa koin ummayah dan abbasiyah hingga wadah kalam dari Timur Tengah. Selain itu juga fragmen kayu dan jaringan ijuk yang diduga berasal dari abad ke-7 Masehi.
“Kami ambil untuk jadikan sampel pertanggalan. Sudah kami kirim tahun kemarin ini keluar angka tahunnya 663 sampai 778 masehi, kisarannya ini abad ke 7-8 masehi,” ungkap Ery.
“(Artinya) sejaman dengan masa-masa dinasti Umayyah dan dinasti Abbasiyah di Arab,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Balar Sumut, Dr Ketut Wiradnyana menilai, Situs Bongal sangat layak menjadi Cagar Budaya Nasional. Potensi arkeologi di situs ini sangat penting bagi ilmu pengetahuan.
“Ini sangat layak menjadi cagar budaya, tidak hanya provinsi saja tapi ke nasional karena lingkup temuan yang ada di sana lingkup aktivitas yang pernah terjadi di sana itu secara global (internasional),” ujar Ketut di acara tersebut.
“Berbagai peninggalan-peninggalan arkeologis yang dari Timur Tengah itu banyak kita temukan di sini. Artinya situs ini sangat penting dalam konteks ilmu pengetahuan sangat penting dalam konteks ideologis, nantinya dalam konteks pengembangan karakter masyarakat,” pungkas Ketut.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Tapteng Samrul Bahri Hutabarat sependapat jika Situs Bongal mempunyai nilai strategis baik dari sisi ilmu pengetahuan, ekonomi dan lain sebagainya. Pihaknya akan mengajukan kawasan ini sebagai cagar budaya di Tapanuli
Tengah.
“Situs Bongal ini memiliki nilai strategis, baik dari sisi ilmu pengetahuan, ekonomi, dan lainnya, yang dapat diajukan nantinya menjadi salah satu kawasan cagar budaya di Tapanuli Tengah,” ujarnya
Acara yang digelar di Aula Dinas Pendidikan Tapanuli Tengah ini turut Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Tapteng, Erwin Marpaung didampingi, Plt Kepala Dinas Pendidikan Tapteng Samrul Bahri Hutabarat, dan Direktur PT Media Literasi Nesia Abu Bakar Bamuzaham.
Selain itu juga turut hadir perwakilan Polres Tapanuli Tengah, Perwakilan Kodim 0211/TT, Kapolsek Pinangsori, Camat Badiri, Kepala Desa Jago-jago, jajaran Dinas Pendidikan Tapteng serta perwakilan Instansi yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tapteng. (Tori/Kukuh/Arief)