ISLAMTODAY ID — Pulau Tulup atau Thulub terletak di Kel. Sekanak, Kec. Belakangpadang, Kota Batam, Prov. Kepulauan Riau. Pulau ini berjarak kurang lebih sepuluh menit dari perairan Selat Malaka.
Siapa sangka jika di salah satu pulau terluar Indonesia ini terdapat makam para ulama. Mereka adalah Syekh Syarif Ainun Naim atau Sunan Thulub, Syekh Maulana Nuh Maghrabi, dan Habib Hasan Al Musawa.
Kawasan ini ditetapkan oleh pemerintah setempat sebagai salah satu obyek wisata rohani. Dilansir dari kanal youtube Antara Kepri (8/8/2020) sarana dan prasarana di kawasan tersebut belum lengkap seperti belum adanya dermaga yang memadai bagi kapal-kapal wisatawan.
Berdasarkan lokasinya yang tak jauh dari kawasan Selat Malaka, Pulau Tulup sangat rawan terhadap gelombang abrasi air laut. Selain itu sebagai salah satu pulau yang berada di perbatasan Indonesia-Singapura, tidak jauh dari Pulau Tulup terdapat pangkalan militer Indonesia.
Syekh Syarif Ainun Naim
Syekh Syarif Ainun Naim berdasarkan keterangan di makamnya wafat pada tahun 1503 M.
Namun keterangan sebuah papan nama di Pulau Tulup menyebutkan jika ia lahir di Samudera Pasai pada tahun 761 H atau 1358. Ia wafat di Batam pada tahun 842 H atau 1439 M.
Makam ulama ini ditemukan kurang lebih pada tahun 2017, makamnya terletak di atas bukit di Pulau Tulup.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa ia merupakan saudara dari Sunan Giri. Keberadaanya sangat dihormati dan diistimewakan, misalnya ketika para peziarah datang mereka disarankan untuk mengunjungi makam dari Sunan Thulub.
Syekh Maulana Nuh Maghrabi
Makam milik Syekh Maulana Nuh Maghribi ini terletak di bawah bukit. Berbagai sumber menyebutkan jika ia hidup pada masa Kekhalifahan Abbasiyah yang wafat pada tahun 427 H.
Habib Hasan Al Musawa
Ia juga ulama yang diyakini hidup pada masa Kesultanan Samudra Pasai. Kondisi makamnya masih sangat sederhana jika dibandingkan dengan milik Syekh Syarif Ainun Naim.
Tiga Kesultanan Islam
Kesultanan Islam pertama yang berkuasa di Asia Tenggara ialah Kesultanan Samudera Pasai. Jika kita berpedoman pada tahun lahir dan wafat dari Syekh Syarif Ainun Naim maka Kesultanan Islam yang pada masa itu berkuasa ialah Kesultanan Samudera Pasai.
Kesultanan Islam ini didirikan oleh Sultan Al-Malik Ash-Shalih, sultan pertama yang wafat pada tahun 696H/ 1297 H. Sebuah kesultanan yang berkuasa sejak abad ke-13 M hingga awal abad ke-16 M.
Selain Samudera Pasai, Pulau Batam pernah berada di bawah Kesultanan Johor, tepatnya pada 1513. Peristiwa ini terjadi pasca Portugis merebut Selat Malaka.
Pada tahun 1511, Sultan Mahmud Syah I, sultan Kesultanan Malaka yang terakhir memindahkan kekuasaanya ke Johor, dan memusatkan pemerintahannya di Bintan.
Berakhirnya kekuasaan Kesultanan Johor-Riau membuat Batam berada di bawah Kesultanan Siak Sri Indrapura. Sebuah Kesultanan terakhir yang ada di Kepulauan Riau, sebelum akhirnya menyatakan diri bergabung dengan Indonesia pada 1946.
Penulis: Kukuh Subekti