ISLAMTODAY ID— Ibnu Rusta atau Abu Ali Ahmad bin Umar bin Rusta, seorang ilmuwan muslim awal abad kesepuluh masehi dan akhir abad ketiga hijriyah. Ia merupakan ilmuwan geografi yang terkenal dengan karyanya Kitab Al-Alaq Al-Nafisa.
Dikutip dari buku Biografi Para Ilmuwan Muslim Kitab Al-Alaq Al-Nafisa ditulis antara tahun 903-913 (290-300H). Karyanya itu kemudian diedit dan diterbitkan kembali oleh de Goeje di Leiden, Belanda pada tahun 1892.
“Buku tersebut membahasa sejumlah tema pokok dari berbagai macam disiplin ilmu, seperti matematika, geografi, dan sejarah,” yang ditulis oleh Wahyu Murtiningsih.
Wahyu mengungkapkan sosok Ibnu Rusta sebagai ahli geografi yang andal. Karyanya disebut-sebut sebagai ensiklopedi singkat tentang sejarah dan geografi.
Ibnu Rusta melalui bukunya mampu memberikan deskripsi dengan sangat lengkap. Misalnya ketika ia, menggambarkan tentang Kota Mekkah dan Madinah. Termasuk penjelasannya tentang Konstantinopel, Bulgaria, Slavia, Rusia dan masih banyak lagi.
Wahyu menambahkan Ibnu Rusta juga menerangkan tentang berbagai keajaiban dunia. Bahkan pembagian tujuh macam iklim berdasarkan sistem Yunani.
Ilmuwan Barat, J.H. Kramers menilai karya Ibnu Rusta merupakan sumber informasi yang sangat kaya. Hal ini didorong oleh kekayaan literasinya, yang terihat dalam lembar-lembar daftar Pustaka yang ditulisnya.
Ibnu Rusta banyak merujuk pada keterangan dari karya Al-Jayhani, dan Ibnu Khurradadzbih. Selain itu ditulis juga laporan Abu Abdullah Muhammad bin Ishak seorang ilmuwan muslim yang pernah tinggal di Kamboja selama dua tahun.
“Pada masa itu, laporan Abu Abdullah Muhammad bin Ishak banyak digunakan sebagai bahan rujukan oleh para ahli ilmu bumi,” tutur Wahyu.
Keahlian lainnya yang dimiliki oleh Ibnu Rusta ialah pemahamannya tentang ilmu astronomi. Ia disebut-sebut menulis buku tentang tanda-tanda zodiak, alam semesta yang dikategorikannya berdasarkan bentuk dan ukurannya.
Bukunya tersebut ditulis dalam bahasa singkat, jelas dan sedikit kutipan dari buku lain. Termasuk juga tinjauan, pandangan, dan teori yang disampaikan oleh para astronom.
Ibnu Rusta dalam buku astronominya juga banyak mengutip ayat-ayat Al-Qur’an. Sementara itu ilmuwan yang karyanya dikutip ialah Aryabhatta untuk menjelaskan tentang rotasi.
Penulis: Kukuh Subekti