ISLAMTODAY ID— Kitab Majmuah al-Masail al-Fiqhiyah merupakan kitab yang ditulis oleh Syaikh Muhammad Thahir al-Jawi al-Asyi. Kitab yang berasal dari akhir abad ke-19 itu ditulis khusus untuk Sultan Maldives yang bernama Sultan Nuruddin.
Naskah yang ditujukan kepada Sultan Nuruddin itu berada dalam satu bendel naskah yang berisi himpunan fatwa ulama-ulama mazhab Syafi’i. Kitab fiqih berbahasa arab itu menjawab beberapa persoalan hukum.
Dalam kitab yang tersimpan di Perpustakaan Masjidil Haram atau Maktabah al-Haram al-Makki itu terdapat keterangan yang berbunyi:
“Telah selesai kitab dari permasalahan-permasalahan fikih. Pemiliknya adalah Tuan Kita yang allamah dan fahhamah, yang masyhur nan cerdas, yang mencintai para fakir miskin, ialah Tuan Kita Sultan Hasan Nuruddin anak dari Sultan Hasan ‘Izzudin, semoga Allah mengampuninya dan kedua orang tuanya. Penulisnya adalah seorang yang fakir lagi hina, yang remeh, lemah, dan banyak dosa, ialah Muhammad Thahir orang Jawi (Nusantara) dari Aceh (Asyi) negerinya.”
Berdasarkan kutipan di atas Syaikh Muhammad Thahir al-Jawi al-Asyi dan Sultan Nuruddin diperkirakan hidup sezaman. Hal ini terlihat dengan adanya penyebutan ‘Tuan Sultan Kami’ atau maulana al-sulthan.
Bahkan dengan penyebutan tersebut juga menunjukkan kedekatan antara Syaikh Muhammad Thahir al-Jawi al-Asyi dan Sultan Nuruddin.
A.Ginanjar Syaban dalam Mahakarya Islam Nusantara, Kitab Naskah, Manuskrip dan Korespondensi Ulama Nusantara menjelaskan bahwa Sultan Nuruddin memiliki gelar Sultan Imaduddin VI. Ia putera dari Sultan Hasan Izzuddin, putera Sultan Imaduddin IV.
Sultan Nuruddin merupakan sultan dari Kesultanan Islam Maldives, sebuah kepulauan di Samudera Hindia. Ia berkuasa antara tahun 1893 sampai 1903.
Ia menguasai beberapa bahasa seperti Urdu, Persia dan Arab. Semasa hidupnya ia dikenal sebagai sultan yang mencintai ilmu dan menghormati ulama.
Selain itu, menurut keterangan Syaikh Muhammad Thahir al-Jawi al-Asyi, Sultan Nuruddin sosok yang memiliki pengetahuan agama yang luas.
Kekuasaanya berakhir akibat diturunkan paksa oleh penjajah Inggris. Setelah itu, hingga wafat pada tahun 1932, Sultan Nuruddin tinggal di Kairo, Mesir.
Informasi tambahan Kesultanan Maldives merupakan kesultanan Islam yang berlokasi di kawasan Samudera Hindia, tepatnya sebelah barat daya daratan India atau dekat Sri Lanka. Islamisasi di wilayah yang kini disebut sebagai Republik Maladewa ini dilakukan kurang lebih sejak tahun 1153 pada masa Sultan Muhammad Ibnu Abdulla.
Agama Islam ditetapkan sebagai agama resmi negara. Setiap tanggal 1 Rabbiul Awwal ditetapkan sebagai hari nasional Republik Maladewa.
Penulis: Kukuh Subekti