ISLAMTODAY ID— Islam sangat menyukai wewangian, salah satunya wewangian yang dihasilkan oleh pepohonan di Nusantara.
Tanaman yang hanya tumbuh di kawasan pantai Barat Sumatera khususnya Aceh dan Sumatera Utara serta sebagian Pulau Kalimantan itu bernama pohon kapur atau Dryobalanops Aromatica.
Pohon kapur menjadi pohon yang istimewa. Sebab Allah menyebutkannya dalam Al-Qur’an, bahkan lebih jelasnya dijelaskan jika kafur merupakan minuman surga.
“Bahwa sesungguhnya, orang-orang yang berbuat kebajikan akan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur.” (Qs. Al-Insan ayat 5)
Keistimewaan itu diungkapkan oleh peneliti sejarah dan penerjemah kitab-kitab Arab dari Sultanate Institute, Muhammad Furqon Fais. Dari petunjuk yang diberikan oleh Allah itu menunjukkan bahwa air pohon kafur itu dapat diminum.
Furqon Fais menjelaskan jika merujuk pada petunjuk Al-Qur’an, dapat dipastikan bahwa air kafur yang bisa diminum itu ialah jenis Dryobalanops Aromatica.
“Dan itu pohon cuman tumbuh di Sumatera,” kata Furqon.
Fakta ini semakin meyakinkan jika ditinjau dari asal-usul katanya. Kata kafur ternyata bukan berasal dari bahasa Arab meskipun kafur kemudian ditafsirkan sebagai air surga.
“Tafsirnya kan dia (kafur) itu mata air dari surga, tapi kalau sumber katanya itu bukan dari bahasa Arab yang diserap,” ungkap Furqon.
“Bisa jadi itu berasal dari bahasa Melayu,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan jika hingga saat ini ada dua jenis pohon kapur yang bisa dimanfaatkan, yakni Dryobalanops Aromatica dan Cinnamomum Camphora. Dari dua pohon itu, hanya jenis Dryobalanops Aromatica saja yang bisa diminum.
“Nah yang bisa diminum itu cuman yang dari Dryobalanops Aromatica dan itu pohon cuman tumbuh di Sumatera (Aceh dan Sumut)… sedikit di Kalimantan, sementara Cinnamomum Camphora sampai ke China, Taiwan,” tutur Furqon.
Kualitas minyak pohon kapur Dryobalanops Aromatica diakui sebagai yang terbaik. Oleh karenanya ia memiliki sejumlah fungsi yang cukup beragam mulai dari pemulasaran jenazah, parfum hingga sebagai obat-obatan.
Penggunaan minyak kafur sendiri dalam Islam pernah dicontohkan oleh Rasulullah. Saat ia memandikan jenazah putrinya, Zainab
Proses pohon kapur menghasilkan minyak memerlukan waktu yang sangat lama, diperkirakan hingga bertahun-tahun lamanya.
Kedatangan Islam membuat permintaan produk pohon kapur ini meningkat tajam. Islam juga turut mengenalkan berbagai jenis sumber aromatika lainnya yang berasal dari pohon gaharu dan cendana.
Penulis: Kukuh Subekti