IslamToday
No Result
View All Result
  • Today
  • News
  • Ulas Nusa
  • Smartizen
  • Internasional
  • Jejak Peradaban
  • Documentary
  • Bingkai
  • Today
  • News
  • Ulas Nusa
  • Smartizen
  • Internasional
  • Jejak Peradaban
  • Documentary
  • Bingkai
No Result
View All Result
IslamToday
No Result
View All Result

Sejarah PKU Muhammadiyah

Sejarah-Klinik-Kesehatan-PKO-Moehammadiyah. Foto: Medicaltourism

Home Ulas Nusa

Sejarah PKU Muhammadiyah

January 13, 2022
Reading Time: 3 mins read
byKukuh Subekti

ISLAMTODAY ID— Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO atau PKU) Muhammadiyah dulu bukan hanya sekedar rumah sakit. PKU memiliki peran strategis seperti mendirikan rumah miskin, poliklinik, dan rumah yatim.

PKU merupakan bagian dari Hoofdbestuur Muhammadiyah pada masa KH Ahmad Dahlan. PKU resmi dibentuk pada forum Rapat Anggota Muhammadiyah Istimewa, tanggal 17 hingga 18 Juni 1920.

Umat Islam di Yogyakarta dan Jawa Tengah sedang menghadapi ancaman zending dan kristenisasi. Hal ini disebutkan dalam artikel De Christelijke Zending en Islam in Miden Java di Surat kabar Bataviaasche Nieuwsblad edisi 4 Oktober 1922.

Abdul Mu’thi dkk, dalam KH Ahmad Dahlan (1868-1923) memetakan wilayah zending di Jawa Tengah. Pusat-pusat zending terletak di Purbalingga, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Magelang, Yogyakarta, hingga Solo.

“Wilayah zending di Jawa Tengah ini berpusat di Purbalingga, Purworejo, Kebumen, Yogyakarta, Solo, Wonosobo, dan Magelang,” ungkap Abdul Mu’thi dalam buku tersebut.

Kristenisasi menggunakan sejumlah metode sistematis seperti ceramah, gerakan sosial, pendidikan hingga gerakan kebudayaan.

Baca JugaPostingan Lainnya

Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau

7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau

Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan

Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947

“Zending bukanlah kegiatan yang bermakna dalam arti kata sempit karena kebanyakan penduduk Jawa Tengah adalah pemeluk Islam,” ujar Abdul Mu’thi.

“Para pemimpin Islam juga telah mengetahui hal ini dan dari situlah terjadi kebangkitan Islam di Jawa Tengah,” jelasnya.

Tiga Peran PKU

PKU Muhammadiyah memiliki sejumlah peran strategis sebagai berikut:

  1. Rumah Miskin

Rumah Miskin Muhammadiyah merupakan gerakan penyantunan dan pemberdayaan kaum miskin yang berdiri pada 13 Januari 1923 di Yogyakarta.

Halaman-Masjid-Gedhe-Yogyakarta-Era-Hindia-Belanda. Foto: matapadi/National Archief

Program rumah miskin diharapkan tidak hanya berhenti pada program santunan. Program ini juga harus disertai dengan keterampilan kerja.

“Jangan sampai orang-orang miskin itu selamanya hidup dengan meminta-minta saja. Seharusnya yang kemudian harus dipikirkan,” ujar Ghifari Yuristiadhi dalam Aktivisme Hoofdbestuur Muhammadiyah Bagian PKO di Yogyakarta Sebagai Representasi Pelayanan Sosial Masyarakat Sipil (1920-1931).

“Upaya untuk mendidik mereka agar gemar bekerja, kecuali jika ada bagian tubuhnya yang cacat,” tegasnya.

Para tokoh pendiri PKU sangat khawatir terhadap aqidah kaum dhuafa. Muhammadiyah, organisasi persyarikatan yang besar harus hadir.

“Sesungguhnya pada diri orang miskin itu terkadang juga rusak kemanusiaan dan agamanya. Dua hal itu harus diperbaiki agar mereka bisa hidup setara dengan manusia yang lainnya,” tutur Ghifari.

Ghifari menggambarkan situasi kemiskinan di Yogyakarta pada tahun 1923. Ribuan orang mendatangi halaman Masjid Gedhe Yogyakarta, untuk mendapatkan jatah beras.

Ribuan orang mendapat jatah sebesar 3 kati, 1 kati sama dengan 6,25 ons/ orang. Artinya setiap orang mendapatkan beras sebesar 18,75 ons atau 1 kg lebih 8 ons.

Aksinyata Muhammadiyah ini terbilang sangat efektif, bahkan beras yang disediakan panitia belum mencukupi. Panitia, harus menyediakan beras tambahan sebesar satu pikulan atau setara 60 kg beras.

Keraton pun aktif dalam mendukung gerakan Rumah Miskin. Keraton dan Pakualaman masing-masing memberi subsidi senilai 200 gulden dan 300 gulden pada tahun 1925.

Bantuan tersebut jika dikurskan ke uang sekarang berkisar antara Rp 19.460.000,00 sampai Rp 29.190.000,00.

 

  1. Poliklinik PKU Muhammadiyah

Muhammadiyah dalam waktu singkat melirik persoalan kesehatan dan mendirikan klinik pada 15 Februari 1923. Klinik ini merupakan respon atas gerakan kristenisasi terselubung di rumah sakit, Zending hospitaal Petronella.

Masyarakat muslim pada saat itu “dipaksa” untuk berobat ke sana. Hal ini dikarenakan ketiadaan rumah sakit Islam.

Artikel Het Nieuws van den Dag voor Nederlandsch-Indie edisi 11 Februari 1922 memberitakan tentang kegiatan pengobatan gratis mereka. Sebanyak 2000 orang mengikuti pengobatan gratis RS Petronella.

Gerakan zending bidang kesehatan terus berlanjut. Mereka pada Januari tahun 1929 mendirikan rumah sakit baru serta menerjunkan lima tenaga kesehatan baru.

Muhammadiyah terus mengimbangi gerakan zending dengan membuka sejumlah cabang, klinik di Surabaya, Imogiri dan Kotagede. Klinik kesehatan yang sederhana  itu pun telah mampu menolong ratusan hingga ribuan pasien.

“Pada 1929, bagian PKO sudah membuka klinik di Imogiri dan Kotagede, jumlah pasien yang dirawat masing-masing tempat selama tiga bulan pertama sejak klnik dibuka adalah 470 pasien dan 367 pasien,” ujar Gifari.

Pelayanan kesehatan PKU Muhammadiyah diberikan secara gratis. Hoofdbestuur Muhammadiyah melakukan berbagai cara demi operasional klinik.

Hoofdbestuur Muhammadiyah bahkan membuka restauran Ramadhan di Kampung Kauman, Yogyakarta. Hasil keuntungannya sepenuhnya untuk keperluan operasional klinik kesehatan.

 

  1. Rumah Yatim atau Weeshuis

Rumah Yatim Muhammadiyah diresmikan pada 5 Oktober 1931. Peresmian dihadiri oleh sejumlah pejabat seperti Gouverneur van Djogja, Sultan Hamengku Buwana VIII, Pangeran Ario Adipati Pakualaman, Resident van Djogja.

Rumah yatim dilengkapi dengan sejumlah fasilitas seperti taman, taman bermain, ruang sekolah, dapur hingga masjid. Tidak hanya itu rumah yatim juga memiliki tanah kosong untuk berkebun.

Ilustrasi-Anak-anak-yatim di Yogyakarta-Sedang-Di-Halaman-Bibliotheek-Moehammadijah-Taman-Poestaka. Foto: republika/PusdalitbangSM

Anak-anak di Rumah Yatim memperoleh pendidikan dan ketrampilan secara gratis. Kegiatan operasional Rumah Yatim mendapat subsidi dari sejumlah pihak termasuk keraton dan pakualaman.

Rumah Yatim setiap tahunnya hanya bisa menampung 50 orang. Batas maksimal yang diperkenankan oleh pemerintah saat itu.

Para anak yatim di Rumah Yatim juga memperoleh santunan khusus dari keraton Yogyakarta. Setiap bulan mereka mendapatkan jatah sebesar 1,8 gulden.

Pemerintah juga memberi subsidi anak yatim sebesar 5 gulden per anak per bulan. Jumlah tersebut dibagikan setiap akhir tahun.

Gerakan PKU Muhammadiyah menunjukkan bahwa aqidah umat lebih berharga. Muhammadiyah menyadari bahwa berapapun harta yang dikeluarkan untuk membiayayai berbagai kebutuhan di atas tak sebanding dengan keimanan para kaum pribumi.

Penulis: Kukuh Subekti

 

 

Share :
Tags: Abdul Mu’thi dkkGhifari YuristiadhiHoofdbestuur MoehammadiyahHoofdbestuur MuhammadiyahK.H. Ahmad DahlanKH Ahmad DahlanMuhammadiyahSejarah PKU Muhammadiyah

Jejak Peradaban

IMAM ABU HANIFA, MUJTAHID YANG TEGUH DI HADAPAN PENGUASA
Jejak Peradaban

IMAM ABU HANIFA, MUJTAHID YANG TEGUH DI HADAPAN PENGUASA

October 3, 2021
ATH-THABARI, ULAMA & GURU PARA MUFASSIR
Jejak Peradaban

ATH-THABARI, ULAMA & GURU PARA MUFASSIR

December 20, 2021
JEJAK KETURUNAN ABBASIYAH DI NUSANTARA | EKSPEDISI AL QURAN EPS 12
Jejak Peradaban

JEJAK KETURUNAN ABBASIYAH DI NUSANTARA | EKSPEDISI AL QURAN EPS 12

September 14, 2021
KEMAJUAN INDUSTRI TEKSTIL AWAL ISLAM | JEJAKNYA HINGGA NUSANTARA
Jejak Peradaban

KEMAJUAN INDUSTRI TEKSTIL AWAL ISLAM | JEJAKNYA HINGGA NUSANTARA

September 1, 2021
“Madinatussalam” Baghdad, Kota Kosmopolitan, “Jantung Peradaban Dunia”
Jejak Peradaban

“Madinatussalam” Baghdad, Kota Kosmopolitan, “Jantung Peradaban Dunia”

July 31, 2021
Komplek Makam Mahligai, Jejak Islamisasi di Barus
Jejak Peradaban

Komplek Makam Mahligai, Jejak Islamisasi di Barus

July 2, 2021



Related Posts

Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau

Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau

June 17, 2022
7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau

7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau

June 14, 2022
Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan

Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan

June 10, 2022
Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947

Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947

June 9, 2022
Para Ulama Dibalik Perumusan Pancasila dan UUD 1945

Misteri Hilangnya Naskah Pidato Ki Bagus Hadikusumo dari Buku Risalah Sidang BPUPKI

June 1, 2022
Membedah Penting Dibalik Komando Jihad Muhammadiyah

Membedah Penting Dibalik Komando Jihad Muhammadiyah

May 28, 2022

Ulas Nusa

Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau
Ulas Nusa

Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau

June 17, 2022
7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau
Ulas Nusa

7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau

June 14, 2022
Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan
Ulas Nusa

Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan

June 10, 2022
Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947
Ulas Nusa

Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947

June 9, 2022
Para Ulama Dibalik Perumusan Pancasila dan UUD 1945
Ulas Nusa

Misteri Hilangnya Naskah Pidato Ki Bagus Hadikusumo dari Buku Risalah Sidang BPUPKI

June 1, 2022
Membedah Penting Dibalik Komando Jihad Muhammadiyah
Ulas Nusa

Membedah Penting Dibalik Komando Jihad Muhammadiyah

May 28, 2022



News

BINGKAI :  Warga Kumpulkan Tumpahan Minyak Mentah di Dermaga Cilacap

BINGKAI : Warga Kumpulkan Tumpahan Minyak Mentah di Dermaga Cilacap

10 hours ago
0

BINGKAI : Potret Pemantauan Hilal 1 Ramadhan 1443 H

Beda dengan Muhammadiyah, Pemerintah Tetapkan Idul Adha Ahad 10 Juli

10 hours ago
0

Sewa Pesawat 4 Kali Lebih Mahal, Secara Teknik Garuda Sudah Bangkrut

Garuda Batal Dinyatakan Pailit, Siap Selesaikan Utang Rp 138 Triliun

10 hours ago
0

Oxfam Kutuk G7 Karena Dukung Militer Ukraina Daripada Bantu Krisis Kelaparan

Oxfam Kutuk G7 Karena Dukung Militer Ukraina Daripada Bantu Krisis Kelaparan

10 hours ago
0

BINGKAI :  Banjir Bandang Terjang Pati

BINGKAI :  Banjir Bandang Terjang Pati

11 hours ago
0

Eks Tangan Kanan Ahok Keluar Dari PSI, Dikabarkan Merapat ke Anies Baswedan

Eks Tangan Kanan Ahok Keluar Dari PSI, Dikabarkan Merapat ke Anies Baswedan

11 hours ago
0




Next Post
Hari Ini Gerhana Bulan Total Mulai Pukul 18.00 WIB di Seluruh Indonesia, Terjadi 195 Tahun Sekali

Pertama Kalinya di Dunia, China Ciptakan "Bulan Buatan"

IslamToday

No Result
View All Result
google-play-badge

Categories

  • Analisis
  • Bingkai
  • Documentary
  • Histori
  • Infografis
  • Internasional
  • Jejak Peradaban
  • News
  • onReport
  • Smartizen
  • Ulas Nusa

Connect With Us

Facebook Instagram Youtube Youtube Twitter
TikTok
VK

Recent Posts

  • BINGKAI : Warga Kumpulkan Tumpahan Minyak Mentah di Dermaga Cilacap
  • Beda dengan Muhammadiyah, Pemerintah Tetapkan Idul Adha Ahad 10 Juli
  • Garuda Batal Dinyatakan Pailit, Siap Selesaikan Utang Rp 138 Triliun

© 2019 - 2022 Islam Today All Right Reserved

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami
  • Karir
  • ←
  • Custom Link