ISLAMTODAY ID— Baghdad, kota kosmopolitan yang dibangun pada tahun 762M. Ibukota kekuasaan Dinasti Abbasiyah itu dilengkapi dengan sejumlah fasilitas, diantaranya benteng pertahanan kota.
Dinding pertahanan kota di Baghdad terbagi dalam beberapa bagian, luar, utama dan dalam. Bangunan tembok pertahanan ini sangat tingi, tebal dan kokoh.
Peneliti Sultanate Institute, Muhammad Furqon Faiz menjelaskan lebih lanjut tentang benteng pertahanan kota berdasarkan hasil kajiannya terhadap Kitab Arab klasik berjudul Al-Madinah Al-Islmiyah.
Dinding Luar
Dinding pertahanan luar kota memiliki tinggi 20 meter, pondasinya setebal 25meter dan lebar bagian atas dinding mencapai 10 meter.
Furqon menjelaskan pula adanya empat pintu gerbang benteng yang semakin menunjukkan lebar dan luas keliling benteng. Empat pintu gerbang itu bernama Bab Al-Kufah, Bab Al-Bashrah, Bab Khurasan dan Bab Asy-Syam.
“Jarak antara pintu gerbang sejauh 4000 hasta (1,8 km) sehingga total keliling mencapai 16000 hasta (7,3 km),” kata Furqon Faiz.
Furqon Faiz mengungkapkan jika di dalam benteng terdapat lahan kosong. Lahan tersebut memiliki fungsi sebagai tempat untuk berjaga-jaga pasukan pertahanan.
“Lahan kosong antara dinding pertama dengan dinding kedua. Lebarnya 60 hasta (27,42 m),” tegasnya.
Benteng Utama
Ia pun menuturkan tentang benteng pertahanan benteng utama. Benteng lapis kedua ini memiliki tinggi 25meter dengan pondasi tembok setebal 35 meter, dan lebar bagian puncak benteng mencapai 12 meter.
Furqon Faiz menegaskan jika sistem keamanan di benteng bagian dalam jauh lebih lengkap. Pada benteng lapis kedua ini dilengkapi dengan adanya menara pengawas.
“Diselingi menara-menara pengawas yang lebih tinggi 5 hasta (2,28 m) dari tinggi dinding,” ucap Furqon Faiz.
Ia menambahkan jumlah menara pengawas di benteng kedua tersebut mencapai ratusan.
“Total berjumlah 113 menara berbentuk setengah lingkaran,” imbuhnya.
Benteng kedua juga dilengkapi dengan empat pintu gerbang yang masing-masing berhadapan dengan gerbang terluar. Pintu gerbang ditutup dengan menggunakan pintu besi.
Furqon Faiz juga menyebutkan tentang keberadaan tanah lapang antara benteng utama dan kawasan permukiman penduduk. Jarak antara permukiman penduduk dengan tembok benteng utama ialah 25 hasta atau 11 meter.
Benteng Dalam
Ia juga menjelaskan karakteristik dinding ketiga di bagian dalam Baghdad. Tembok pertahanan bagian utama ini sangat berbeda karena hanya berfungsi sebagai pembatas saja.
“Ketebalan dan kekokohannya tidak seperti dinding luar dan utama. Berfungsi untuk memisahkan area pusat kota dari kawasan pemukiman sekitarnya,” ujar Furqon Faiz.
Penulis: Kukuh Subekti