ISLAMTODAY ID— Kesultanan Mataram Islam merupakan kerajaan Islam di Jawa yang berdiri sejak abad ke-17 M. Kerajaan ini telah beberapa kali mengalami perpindahan ibukota mulai dari Kotagede, Plered, Kartasura hingga Surakarta.
Berikut ini empat ibukota Kesultanan Mataram Islam sejak berdiri hingga masa keruntuhannya yang diambil dari berbagai sumber.
Kotagede
Kotagede merupakan ibukota pertama dari Kesultanan Mataram Islam. Kotagede menjadi pusat pemerintahan Mataram Islam.
Tiga raja pertama Mataram Islam memusatkan kekuasaannya di Kotagede. Sejak Panembahan Senopati, Raden Mas Jolang atau Prabu Hanyokrowati, hingga Sultan Agung Hanyokrokusuma.
Kotagede juga menjadi saksi gerakan islamisasi ] Sultan Agung Hanyokrokusuma. Pada masa itu ulama dan Masjid Gedhe Kotagede memiliki peran sentral bagi kehidupan keagamaan.
Plered
Plered merupakan ibukota kerajaan Mataram Islam yang kedua. Perpindahan ini dilakukan pada masa Amangkurat Agung I pada tahun 1647.
Menurut Siswanta dalam Sejarah Perkembangan Mataram Islam Kraton Plered, lokasi istana pertama dan kedua ini berjarak cukup dekat, dua kilometer ke arah timur. Selain itu arsitektur istana di ibukota Plered berbeda dengan Kotagede yang berbahan kayu, keraton Plered terbuat dari batubata.
Istana Plered juga memiliki ciri khas dengan tinggi tembok yang mengelilingi keraton. Tinggi temboknya mencapai 18-20 kaki.
Kompleks keraton Plered dinilai sebagai keraton yang paling indah jika dibanding dengan itana kerajaan sebelum dan setelahnya. Hal ini dikarenakan ditemukanya sebuah danau buatan.
Keraton Plered berhasil dikuasai oleh pasukan gabungan Trunojoyo dan Kraeng Galesong pada tahun 1677. Pada periode ini VOC melakukan intervensi dengan Kesulatanan Mataram Islam.
Kartasura
Tiga tahun setelah wafatnya Amangkurat I, ibukota Kesultanan Mataram Islam dipindahkan ke Kartasura. Periode kekuasaan di Kartasura ini berlangsung cukup singkat, tahun 1680 hingga 1745 atau 65 tahun lamanya.
Leo Agung dalam Menelusuri Situs Kraton Kartasura mengungkapkan tentang susunan kompleks istana raja dan area sekitarnya.
Kraton berada di tengah-tengah kota yang disekelilingnya dilengkapi dengan sejumlah fasilitas seperti alun-alun utara dan selatan, masjid cepuri, benteng, pemukiman warga dan pasar untuk jaringan darat dan sungai.
Beberapa kompleks bangunan yang masih terlihat hingga kini ialah benteng cepuri, petilasan, pendapa dan sumur tua. Ibukota Kartasura saat ini terletak di Kab. Sukoharjo, Kec. Kartasura.
Surakarta
Surakarta merupakan ibukota keempat dan terakhir dalam sejarah Mataram Islam. Ibukota ini dibangun pada tahun 1745 di desa Sala (Solo).
Keraton Surakarta dibangun pada masa pemerintahan Sunan Pakubuwana II (PB II) yang berkuasa antara tahun 1727 sampai tahun 1749. Perpindahan ibukota di Kesultanan Mataram Islam disebabkan oleh adanya peristiwa pemberontakan yang dilakukan oleh Sunan Kuning.
Istana yang baru ini dilengkapi dengan sejumlah bangunan penting seperti Masjid Agung, sitihinggil dan pintu srimanganti. Dengan wafatnya PB II, pembangunan keraton terus dilanjutkan oleh PB III hingga PB X.
Penulis: Kukuh Subekti