IslamToday
No Result
View All Result
  • Today
  • News
  • Ulas Nusa
  • Smartizen
  • Internasional
  • Jejak Peradaban
  • Documentary
  • Bingkai
  • Today
  • News
  • Ulas Nusa
  • Smartizen
  • Internasional
  • Jejak Peradaban
  • Documentary
  • Bingkai
No Result
View All Result
IslamToday
No Result
View All Result

Kiprah Aisyiyah Majukan Perempuan Lewat Pendidikan

Suara Aisyiyah Tahun 1932. Foto: kurusetra.republika.co.id

Home Ulas Nusa

Kiprah Aisyiyah Majukan Perempuan Lewat Pendidikan

May 19, 2022
Reading Time: 2 mins read
byKukuh Subekti

ISLAMTODAY ID — Aisyiyah memilikli peran penting dalam pemberantasan buta huruf. Organisasi perempuan Muhammadiyah, yang resmi berdiri di Kauman, Yogyakarta pada 19 Mei 1917 memajukan perempuan lewat pendidikan.

Organisasi khusus muslimah yang diasuh langsung Nyai Ahmad Dahlan, Siti Walidah ini sangat fokus pada masalah pendidikan. Aisyiyah ingin perempuan menjadi sosok yang cerdas sebagaimana figur Ummahatul Mu’minin, Aisyah .

Ilustrasi Siti Walidah. Ilustrator: ITD

Pada masa itu para perempuan muslimah tumbuh di tengah tradisi pingitan. Tradisi khusus perempuan tersebut dinilai sangat membatasi akses pendidikan bagi perempuan.

Menurut Alwi AS dalam bukunya ‘Jawaban Terhadap Alam Fikiran Barat yang Keliru Tentang Islam’ hingga awal abad 20, perempuan memiliki dua masalah serius. Masalah yang dimaksud adalah tradisi pernikahan dan akses pendidikan.

Tradisi pingitan dalam pernikahan perempuan Jawa banyak terjadi bahkan dialami langsung oleh Kartini. Tradisi tersebut rupanya terus berlanjut hingga era Siti Walidah.

Siti Walidah sejak remaja memiliki hak istimewa untuk belajar maupun mengajar. Ia diizinkan oleh sang ayah, Muhammad Fadil untuk mengajar di langgar, dari majelis kajian yang diasuhnya inilah lahir Aisyiyah.

Baca JugaPostingan Lainnya

Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau

7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau

Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan

Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947

Sosok Siti Walidah bersama dengan Aisyiyah menjadi oase yang ditunggu-tunggu oleh para muslimah. Aisyiyah berperan penting dalam memberikan pengetahuan-pengetahuan baru bagi para muslimah di Hindia Belanda.

“Siti Walidah mengadakan pengajian-pengajian yang diperuntukan bagi kaum perempuan, seperti pengajian remaja putri, para orang tua, juragan (majikan/ pengusaha) batik dan tidak terabaikan para buruh batik. Para orang tua yang tidak berkesempatan mengeyam pendidikan di usia muda diajar membaca dan menulis Arab, ditambah tulisan latin. Waktu belajar dipilih setelah Maghrib, menyesuaikan waktu luang mereka sehingga diberi nama Maghribi School. Jumlah pesertanya dikisaran 20 orang, usianya sebaya dengan Siti Walidah,” ungkap Muarif dan Hajar Nur Setyanto dalam Covering Aisyiyah: Dinamika Gerakan Perempuan Islam Berkemajuan hlm. 66-67 tahun 2020.

Aisyiyah mampu mendobrak tradisi pingitan dengan mempermudah akses pendidikan bagi perempuan. Aisyiyah memperluas pendidikan agama untuk perempuan, membangun masjid, membentuk kelompok membaca Al-Qur’an, menerbitkan majalah, hingga jurnal keagamaan.

Dari Sopo Tresno Jadi Aisyiyah

Dokumentasi Kegiatan Aisyiyah Era Siti Walidah. Foto: pp.aisyiyah.or.id

Aisyiyah dalam sejarahnya berawal dari sebuah majelis kajian yang bernama menjalankan Sopo Tresno. Nama Aisyiyah sendiri resmi menggantikan Sopo Tresno pada 19 Mei 1917, dan sejak saat itu mulai aktif berdakwah membersamai Muhammadiyah.

Nasirudin, Sekretaris Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Magelang menjelaskan bahwa sejak awal Ki Haji Ahmad Dahlan kerap mengajak Ketua Aisyiyah pertama, Siti Bariyah untuk berdakwah. Mereka kerap kali berkolaborasi dalam melakukan safari dakwah di berbagai instansi pemerintah Belanda.

“Seorang Siti Bariyah itu mampu menguasai bahasa Belanda dengan fasih dan mulai tahun itu (1917) kemudian sering (diajak) oleh Ki Haji Ahmad Dahlan untuk melakukan perjalanan pengajian dakwah di kantor-kantor pemerintah serta sekolah-sekolah di jaman Belanda,” kata Nasirudin dilansir dari kanal youtube KajianMU MGL (14/3/2021).

Siti Bariyah tidak sendiri, ia bersama temannya Siti Wasilah kerap ikut mendampingi Ki Haji Ahmad Dahlan. Kedua tokoh Aisyiyah itu diberi tugas untuk membacakan ayat Al-Qur’an beserta terjemahnya dalam bahasa Belanda.

“Biasanya Ki Haji Ahmad Dahlan memanggil Siti Wasilah. Siti Wasilah diminta untuk membaca Al-Qur’an dengan lagu yang bagus kemudian diminta Siti Bariyah menerjemahkannya dalam bahasa Belanda,” Nasirudin.

“Kemudian baru diterangkan oleh Ki Haji Ahmad Dahlan tentang makna (ayat Al-Qur’an) itu,” jelasnya.

Dirikan Sekolah Paud

Nasirudin juga menjelaskan sejumlah kiprah Aisyiyah pada dasawarsa pertama Aisyiyah (1917-1927). Aisyiyah berhasil mendirikan sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD).

Pada 24 Agustus 1919 itu, berdirilah sekolah paud pertama di Indonesia milik Aisyiyah yang bernama Froubel Kindergarten Aisyiyah.

“Ini merupakan Paud yang pertama di negara Indonesia yang dikelola oleh pribumi tahun 1919 di Kauman, Yogyakarta,” ungkap Nasirudin.

Dirikan Sekolah Khusus Perempuan

Lalu pada 1920, Aisyiyah mampu mendirikan Siswa Praja Wanita (SPW) yang selanjutnya berubah nama menjadi Nasyiatul Aisyiyah (NA) pada 1931.

Penulis: Kukuh Subekti

 

Share :
Tags: Kiprah Dakwah AisyiyahOrganisasi Aisyiyah MuhammadiyahSejarah AisyiyahSiti Walidah

Jejak Peradaban

IMAM ABU HANIFA, MUJTAHID YANG TEGUH DI HADAPAN PENGUASA
Jejak Peradaban

IMAM ABU HANIFA, MUJTAHID YANG TEGUH DI HADAPAN PENGUASA

October 3, 2021
ATH-THABARI, ULAMA & GURU PARA MUFASSIR
Jejak Peradaban

ATH-THABARI, ULAMA & GURU PARA MUFASSIR

December 20, 2021
JEJAK KETURUNAN ABBASIYAH DI NUSANTARA | EKSPEDISI AL QURAN EPS 12
Jejak Peradaban

JEJAK KETURUNAN ABBASIYAH DI NUSANTARA | EKSPEDISI AL QURAN EPS 12

September 14, 2021
KEMAJUAN INDUSTRI TEKSTIL AWAL ISLAM | JEJAKNYA HINGGA NUSANTARA
Jejak Peradaban

KEMAJUAN INDUSTRI TEKSTIL AWAL ISLAM | JEJAKNYA HINGGA NUSANTARA

September 1, 2021
“Madinatussalam” Baghdad, Kota Kosmopolitan, “Jantung Peradaban Dunia”
Jejak Peradaban

“Madinatussalam” Baghdad, Kota Kosmopolitan, “Jantung Peradaban Dunia”

July 31, 2021
Komplek Makam Mahligai, Jejak Islamisasi di Barus
Jejak Peradaban

Komplek Makam Mahligai, Jejak Islamisasi di Barus

July 2, 2021



Related Posts

Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau

Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau

June 17, 2022
7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau

7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau

June 14, 2022
Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan

Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan

June 10, 2022
Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947

Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947

June 9, 2022
Para Ulama Dibalik Perumusan Pancasila dan UUD 1945

Misteri Hilangnya Naskah Pidato Ki Bagus Hadikusumo dari Buku Risalah Sidang BPUPKI

June 1, 2022
Membedah Penting Dibalik Komando Jihad Muhammadiyah

Membedah Penting Dibalik Komando Jihad Muhammadiyah

May 28, 2022

Ulas Nusa

Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau
Ulas Nusa

Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau

June 17, 2022
7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau
Ulas Nusa

7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau

June 14, 2022
Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan
Ulas Nusa

Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan

June 10, 2022
Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947
Ulas Nusa

Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947

June 9, 2022
Para Ulama Dibalik Perumusan Pancasila dan UUD 1945
Ulas Nusa

Misteri Hilangnya Naskah Pidato Ki Bagus Hadikusumo dari Buku Risalah Sidang BPUPKI

June 1, 2022
Membedah Penting Dibalik Komando Jihad Muhammadiyah
Ulas Nusa

Membedah Penting Dibalik Komando Jihad Muhammadiyah

May 28, 2022



News

Yusril: Kemenag Bukan Hadiah untuk Siapapun, Yaqut Hanya Bikin Gaduh

Yusril Sebut MK Telah Berubah Jadi Penjaga Oligarki Kekuasaan

3 hours ago
0

DPR Desak Pemerintah Boikot Produk Israel dan Tegaskan Tak Ada Kompromi

DPR Wacanakan Aturan Khusus & Pembentukan Komisi Pengawas Lembaga Filantropi

4 hours ago
0

BINGKAI :  Aksi Petani Tebu di Indramayu, Tuntut Perlindungan Hukum

BINGKAI : Aksi Petani Tebu di Indramayu, Tuntut Perlindungan Hukum

4 hours ago
0

BINGKAI :   Kemensos Cabut Izin Pengumpulan Uang & Barang ACT

BINGKAI : Kemensos Cabut Izin Pengumpulan Uang & Barang ACT

5 hours ago
0

BINGKAI :  PKS Ajukan Uji Materi UU Pemilu ke Mahkamah Konstitusi

BINGKAI : PKS Ajukan Uji Materi UU Pemilu ke Mahkamah Konstitusi

6 hours ago
0

Makin Mesra, Israel Berencana Buka Kantor Ekonomi & Perdagangan di Turki

Makin Mesra, Israel Berencana Buka Kantor Ekonomi & Perdagangan di Turki

6 hours ago
0




Next Post
Sputnik Sebut NATO akan Menentang Penempatan Nuklir Berbasis Darat di Eropa

Pemimpin NATO Lainnya Serukan Penolakan Terhadap Swedia dan Finlandia

IslamToday

No Result
View All Result
google-play-badge

Categories

  • Analisis
  • Bingkai
  • Documentary
  • Histori
  • Infografis
  • Internasional
  • Jejak Peradaban
  • News
  • onReport
  • Smartizen
  • Ulas Nusa

Connect With Us

Facebook Instagram Youtube Youtube Twitter
TikTok
VK

Recent Posts

  • Yusril Sebut MK Telah Berubah Jadi Penjaga Oligarki Kekuasaan
  • DPR Wacanakan Aturan Khusus & Pembentukan Komisi Pengawas Lembaga Filantropi
  • BINGKAI : Aksi Petani Tebu di Indramayu, Tuntut Perlindungan Hukum

© 2019 - 2022 Islam Today All Right Reserved

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami
  • Karir
  • ←
  • Custom Link