ISLAMTODAY ID— Syaikh Yusuf Al-Makassari ulama terkemuka yang namanya sangat harum di Sulawesi Selatan, Banten, Hijaz, Sri Lanka hingga Afrika Selatan. Ulama pejuang dan pahlawan dua benua ini hidup pada abad ke17.
Masyarakat Makassar mengenal Syekh Yusuf dengan nama Tuanta Salamaka ri Gowa atau Guru Kami yang Agung dari Gowa.
Seorang ulama yang dikenal anti VOC ini memiliki banyak guru yang berasal dari berbagai penjuru dunia. Berikut sejumlah tempat saksi perjalanan intelektual Syaikh Yusuf Al-Makassari sejak di Makassar hingga Istanbul, Turki:
Makassar
Kota Makassar merupakan tempat Syaikh Yusuf Al-Makassari belajar membaca Al-Qur’an dan bahasa Arab. Daeng ri Tasammang merupakan guru ngaji Al-Qur’an Syaikh Yusuf semasa kanak-kanak.
Selain Daeng ri Tasammang, Syaikh Yusuf juga berguru pada Sayid ba Alwi bin ‘Abd Allah al-Allamah Al Thahir. Ulama yang berdarah Arab tersebut merupakan guru Syaikh Yusuf dalam hal bahasa Arab, fikih, tauhid, dan tasawuf.
“(Saat) berusia 15 tahun dia melanjutkan pelajarannya di Cikoang dan dia belajar dengan Jalal al-Din al-Aydid, seorang guru yang diriwayatkan datang dari Aceh,” ujar Azyumardi Azra dalam Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII.
Banten
Syaikh Yusuf Al-Makassari melanjutkan perjalanan intelektualnya ke luar Makassar. Ia mengawali aktivitas merantaunya pada bulan Rajab 1054 H yang bertepatan dengan bulan September 1644 M.
Ia pun singgah di wilayah Kesultanan Banten, salah satu kerajaan Islam ternama di Pulau Jawa. Kesultanan Islam yang dikenal dengan bandar pelabuhan internasional itu dibawah pimpinan Sultan Abu Al-Mafakir Abd al-Qadir (w. 1651).
Banten pada periode Kesultanan Banten merupakan pusat studi Islam di Pulau Jawa. Suatu kemungkinan yang besar jika Syekh Yusuf Al-Makassari pernah belajar di Banten.
Aceh
Setelah sempat singgah di Banten, Syaikh Yusuf Al-Makassari melanjutkan perjalanannya ke Aceh. Ia ingin sekali berguru pada ulama terkemuka, Syekh Nuruddin al-Raniri.
Kedatangan Syekh Yusuf Al-Makassari ke Aceh terlambat. Keduanya pun baru bertemu setelah Syekh Yusuf Al-Makassari menyusul Syekh Nuruddin al-Raniri ke India.
Timur Tengah
Perjalanan berikutnya setelah dari Aceh, India ialah Yaman Berawal dari pelabuhan Gujarat, mereka melanjutkan perjalanannya Yaman.
Salah satu ulama Yaman yang menjadi guru bagi Syaikh Yusuf Al-Makassari adalah Muhammad bin ‘Abd al-Baqi al-Mizjaji al-Naqsabandi (w. 1664). Tokoh yang dikaitkan dengan Tarekat Naqsabandiyah.
Ulama berikutnya yang ditemui oleh Syaikh Yusuf Al-Makassari ialah Sayid Ali al-Zabidi seorang ulama dari Tarekat Ba’alwiyyah. Sementara itu persinggahan Syekh Yusuf Al-Makassari di Yaman tidak dijelaskan secara rinci mengenai waktu.
Nama-nama guru Syekh Yusuf Al-Makassari selama di Haramayn diantaranya adalah Muhammad Al-Mazru, ‘Abd al-Karim al-Lahuri dan Muhammad Murad Al-Syami.
Damaskus
Selama di Damaskus dia berguru pada ulama terkemuka Ayyub bin Ahmad bin Ayyub al-Dimasyqi (w. 1661). Selain itu ia juga berguru pada Ayyub al-Khawati seorang sufi besar dan juga guru Tarekat Khalwatiyah.
Istanbul
Usai dari Damaskus Syekh Yusuf Al-Makassari. Peristiwa singgahnya Syekh Yusuf Al-Makassari ini dimuat dalam sumber-sumber lokal Gowa.
Penulis: Kukuh Subekti