<b>(IslamToday ID) - </b>Sejumlah pejabat mengaku telah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga atau vaksin booster. Padahal, berdasarkan Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.01/1919/2021, booster hanya diberikan kepada tenaga kesehatan maupun tenaga pendukung kesehatan. Pengakuan ini terungkap saat sejumlah pejabat mengobrol dengan Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan ke Kalimantan Timur. Acara disiarkan secara langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden. Mereka terlihat berbincang-bincang dan percakapan terdengar dalam video. Para pejabat tersebut membahas soal Vaksin Nusantara yang digagas eks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto hingga vaksin booster. "Booster vaksin Nusantara Pak Terawan," kata Andi. "Oh pantes seger-seger, Pak Wali Kota, mendahului kita ini Pak Wali Kota," kata Jokowi sembari tertawa. Jokowi kemudian bertanya kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto apakah juga sudah mendapatkan vaksin Nusantara. "Pak Panglima sudah ambil Nusantara?" tanya Jokowi. "Sudah" jawab Marsekal Hadi. "Enggak ngajak-ngajak kita ya" ujar Jokowi berseloroh. "Saya sudah booster, cuma Moderna," kata Isran. Sejumlah media kemudian memberitakan percakapan tersebut. Tak lama, video live streaming itu dihapus. Kemudian diunggah ulang, tapi video sudah diedit dengan menghilangkan percakapan soal vaksin booster tadi. Belum ada penjelasan dari pihak istana soal video tersebut. Sejumlah sumber menyebut terdapat kesalahan teknis sehingga percakapan yang tidak untuk konsumsi publik tersebut tersiar. "Sebab kewenangan untuk memberikan vaksin berada di bawah tanggungjawab Menkes sepenuhnya," tuturnya. Irma Hidayana Pendiri LaporCOVID-19