<strong>(IslamToday ID) -</strong> Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengemukakan rencana besar pembangunan berbasis kemaritiman. Dia mengemukakan, saat ini pemerintah sedang menyiapkan peta jalan pembangunan berbasis kemaritiman hingga 2045. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung visi Indonesia menjadi poros maritim dunia. Luhut mengatakan, rencana pembangunan jangka panjang nasional yang pertama akan berakhir pada tahun 2025. “Kita akan memasuki periode perencanaan jangka panjang berikutnya 2025-2045. Ini kesempatan yang baik untuk memasukkan pemikiran jangka panjang pembangunan kemaritiman,” beber Luhut di acara Puncak Hari Maritim Nasional 2021 secara daring, di Jakarta, Kamis (23/9/2021), dilansir Antara. Agar mencapai target, Luhut mengatakan diperlukan peta jalan yang jelas. “Kita harus membuat peta jalur yang jelas sehingga armada pembangunan kemaritiman dapat sampai ke pelabuhan akhir, menjadikan Indonesia pusat peradaban maritim dunia pada tahun 2045, di mana kita 100 tahun merdeka,” ungkap Luhut. Dia pun mengemukakan jika Indonesia adalah negara yang terletak di silang paling strategis di dunia, untuk itu Indonesia harus bisa hebat. “Posisi silang ini membuat Indonesia menjadi satu tempat yang sangat strategis, perlintasan dari semua jalur-jalur ekonomi maupun jalur pertahanan di kawasan. Saya berharap kita semua tidak melupakan lagi atau memunggungi lagi laut kita,” ucapnya. Seperti diketahui disusun Haluan Maritim Nasional (HMN) 2045 yang berisi konsep pembangunan kemaritiman dan investasi, dalam rangka persiapan Indonesia memiliki visi Maritim 2045 untuk menjadi pusat peradaban maritim dunia. Ekonomi maritim diharapkan sumbangan ekonomi maritim terhadap PDB dapat meningkat, dari sebesar 6,4 persen pada 2015 menjadi 12,5 persen pada 2045. Agar dapat mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim, diperlukan tiga langkah transformasi. Pertama, transformasi cara pandang atau paradigma. Kedua, transformasi ekonomi. Ketiga, transformasi kelembagaan atau tata kelola.