(IslamToday ID) – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggelar pembicaraan dengan jajaran pejabat penting mengenai keputusan Mahkamah Internasional (ICJ) untuk menghentikan operasinya di Rafah.
Laporan portal berita Israel Ynet yang dikutip dari Sputnik, Sabtu (25/5/2024), Netanyahu mengadakan konsultasi telepon mendesak dengan para menteri penting dan jaksa agung Israel pada Jumat (24/5/2024) yang dimulai pada pukul 17.00 waktu setempat (14:00 GMT).
Lebih lanjut laporan itu mengatakan bahwa Menteri Kehakiman Israel Yariv Levin, Menteri Pertahanan Yoav Gallant , Menteri Luar Negeri Israel Katz, Ketua Dewan Keamanan Nasional Tzachi Hanegbi dan Jaksa Jenderal Gali Baharav-Miara harus menjadi salah satu peserta.
Sementara Dmitry Gendelman, penasihat perdana menteri Israel, mengatakan bahwa tidak ada satu pun hal di dunia ini yang akan membuat Israel mematuhi perintah pengadilan Den Haag karena ini berarti bunuh diri publik bagi Israel.
Sebelumnya, Afrika Selatan mengajukan permohonan kepada ICJ pekan lalu agar Israel menghentikan serangan militernya di kota padat penduduk Gaza, dekat perbatasan dengan Mesir. Permohonan itu mendapatkan respons dengan diturunkannya perintah agar Israel mengentikan operasinya di Rafah.
Direktur hubungan internasional dan kerja sama Afrika Selatan, Zane Dangor, menyambut baik keputusan tersebut, dengan mengatakan bahwa ini adalah perintah paling eksplisit bagi Israel untuk menghentikan operasi militer di wilayah Gaza.
“Perintah ini merupakan terobosan baru karena ini adalah pertama kalinya Israel secara eksplisit menyatakan menghentikan aksi militernya di wilayah mana pun di Gaza, kali ini khususnya di Rafah,” katanya.
Dangor membandingkan perintah tersebut dengan seruan resmi untuk melakukan gencatan senjata karena perintah tersebut memerintahkan pihak utama dalam konflik ini untuk mengakhiri aksi permusuhannya.
Dia mengatakan Afrika Selatan selanjutnya akan mendekati Dewan Keamanan PBB untuk memastikan bahwa Israel mematuhi keputusan ICJ.
Diberitakan pada Jumat (24/5/2024), Presiden ICJ Nawaf Salam mengatakan bahwa Israel harus menghentikan operasi militernya di kota Rafah di Jalur Gaza selatan. Hakim juga harus memastikan akses tanpa hambatan ke daerah kantong tersebut untuk misi yang menyelidiki tuduhan genosida. [ran]