(IslamToday ID) – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pada Senin (27/5/2024) bahwa mereka telah melenyapkan pemimpin gerakan Palestina Hamas di Tepi Barat, Yassin Rabia, serta pejabat senior lainnya, dalam serangan udara di Rafah, Jalur Gaza.
Pernyataan tersebut mengatakan bahwa Rabia mengarahkan semua aktivitas Hamas di Yudea dan Samaria dan merencanakan serangan teror Hamas di wilayah tersebut.
“IDF mengetahui laporan yang menunjukkan bahwa akibat serangan dan kebakaran yang terjadi, beberapa warga sipil di daerah tersebut terluka. Insiden tersebut sedang ditinjau,” tambah pernyataan itu seperti dikutip dari Sputnik, Selasa (28/5/2024).
Parahnya, serangan itu memicu kebakaran yang menewaskan 45 orang di sebuah kamp tenda di kota Rafah, Gaza, dan memicu protes dari para pemimpin global yang mendesak penerapan perintah Pengadilan Dunia untuk menghentikan tindakan Israel. menyerang.
Sementara, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan serangan itu tidak dimaksudkan untuk menimbulkan korban sipil.
“Di Rafah, kami telah mengevakuasi sekitar 1 juta warga non-kombatan dan meskipun kami berupaya semaksimal mungkin untuk tidak menyakiti warga non-kombatan, sayangnya ada sesuatu yang tidak beres secara tragis,” katanya dalam pidatonya di parlemen yang disela oleh teriakan anggota parlemen oposisi.
Sebagai informasi, pada tanggal 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan roket skala besar terhadap Israel dan melanggar perbatasan, menyerang lingkungan sipil dan pangkalan militer. Hampir 1.200 orang di Israel tewas dan sekitar 240 lainnya diculik dalam serangan itu.
Israel melancarkan serangan balasan, memerintahkan blokade total terhadap Gaza, dan memulai serangan darat ke daerah kantong Palestina dengan tujuan untuk melenyapkan pejuang Hamas dan menyelamatkan para sandera.
Lebih dari 35.900 orang telah terbunuh sejauh ini akibat serangan Israel di Jalur Gaza, menurut otoritas setempat. Lebih dari 100 sandera diyakini masih ditahan oleh Hamas di Gaza. [ran]