(IslamToday ID) – Hamas menyalahkan Amerika Serikat (AS) atas pembantaian di Rafah, Gaza oleh Israel pada Minggu (26/5/2024) yang menewaskan puluhan pengungsi Palestina.
“Amerika Serikat dan Presiden AS Joe Biden bertanggung jawab langsung atas pembantaian Israel di kamp Rafah,” kata petugas hubungan media Hamas Mahmoud Taha, dikutip dari thecradle, Selasa (28/5/2024).
“Semua tindakan yang kami saksikan tentara Israel di layar televisi terhadap warga sipil dan pengungsi adalah dalam kerangka implementasi rencana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan kelanjutan genosida terhadap rakyat Palestina,” lanjutnya.
Kepala media Hamas itu juga menambahkan bahwa tentara Israel melakukan pembantaian di Gaza untuk membenarkan kegagalan mereka dalam pertempuran militer. Namun, pihaknya berjanji akan membalas semua tindakan Israel. Dan menjamin mereka akan mengalami lebih banyak kerugian dari sebelumnya.
“Kami akan menanggapi semua kejahatan ini dan menyebabkan Tel Aviv mengalami lebih banyak kerugian di kalangan militernya, dan akan melanjutkan aks konfrontasi sampai tentara Israel disingkirkan dari Palestina,” tegasnya.
Disinggung mengenai proses negosiasi, Taha mengatakan bahwa Israel secara aktif berupaya menghalangi prospek kesepakatan.
“Gerakan Hamas sejak awal menunjukkan fleksibilitas yang besar dalam menghadapi mediator dan juga menyetujui makalah yang baru-baru ini dipresentasikan,” kata Taha.
Pernyataan serupa juga dikeluarkan Hamas tak lama usai pembantaian oleh Israel.
“Perintahan AS dan Presiden Biden khususnya (bertanggung jawab penuh) atas pembantaian ini, yang tidak akan dilakukan oleh entitas Zionis tanpa dukungan AS dan lampu hijau untuk menyerang Rafah, di tengah kepadatan warga yang mengungsi,” bunyi pernyataan resmi Hamas.
Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP) juga mengeluarkan pernyataan yang mengatakan, “Kejahatan ini terjadi sebagai akibat dari kedok Amerika, yang dipastikan diberikan oleh penjahat perang dan arsitek genosida Joseph Biden kepada tentara pendudukan dan pemerintahnya, dan (ini) dukungan berkelanjutan untuk pemusnahan rakyat kami dan kemitraan penuhnya dalam semua kejahatan perang.”
Kelompok perlawanan Palestina dan pejabat pemerintah juga mengeluarkan pernyataan yang mengutuk tindakan tersebut.
“Dalam 24 jam terakhir, tentara pendudukan Israel fokus melakukan pengeboman dan menargetkan lebih dari 10 pusat pengungsian milik Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di wilayah Jabalia, Nusseirat, Gaza, dan Rafah,” bunyi pernyataan Kantor Media Gaza.
“Pusat-pusat ini menampung puluhan ribu pengungsi sipil, terutama anak-anak dan perempuan,” lanjut pernyataan itu. [ran]