(IslamToday ID) – Anggota kongres Amerika Serikat (AS) mengatakan pemboman yang dilakukan Israel pada akhir pekan lalu terhadap sebuah kamp pengungsi di kota Rafah di Gaza selatan merupakan tindakan yang disengaja.
“Ini disengaja. Anda tidak secara tidak sengaja membunuh sejumlah besar anak-anak dan keluarga mereka berulang kali dan berkata, ‘Itu adalah sebuah kesalahan’,” kata Rashida Tlaib, satu-satunya anggota Kongres AS keturunan Palestina-Amerika di X, seperti dikutip dari trtworld, Selasa (28/5/2024).
“Maniak genosida Netanyahu mengatakan kepada kami bahwa dia ingin membersihkan warga Palestina secara etis. Kapan Anda akan mempercayainya @POTUS?” tambahnya, mengacu pada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Sebagai informasi, pada Minggu (26/5/2024) malam militer Israel melakukan serangan udara di daerah Tal as Sultan, di Rafah barat laut. Serangan tersebut mengakibatkan sedikitnya 50 warga pengungsi Palestina meninggal. Kebanyakan korban merupakan anak-anak dan wanita yang saat itu sedang berlindung di tenda-tenda.
Menanggapi pembantaian tersebut, gerakan perlawanan Palestina Hamas menyebutnya sebagai “penghinaan mengerikan” terhadap keputusan Mahkamah Internasional baru-baru ini, yang memerintahkan rezim Israel untuk “segera” menghentikan serangannya terhadap Rafah.
Gerakan ini menyerukan semua pihak, terutama Mesir, untuk menekan rezim agar mengakhiri pendudukannya di penyeberangan Rafah, yang berbatasan dengan negara tersebut dan berfungsi sebagai pintu masuk utama pasokan penting ke Gaza.
Hamas juga mendesak komunitas internasional, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan semua pihak terkait untuk berjuang mendukung bangsa Palestina dalam menghadapi pembantaian Israel, yang berupaya menyebabkan eksodus massal rakyat Palestina dan menghancurkan perjuangan nasional mereka dalam tujuh bulan terakhir. [ran]