(IslamToday ID) – Pasukan Israel kembali melakukan pembantaian di dekat kota Rafah paling selatan di Gaza pada Selasa (28/5/2024) sore. Serangan ketiga dalam dua hari itu menewaskan lebih dari 20 warga Palestina.
Dikutip dari thecradle, Rabu (29/5/2024), juru bicara Pertahanan Sipil Gaza mengatakan empat peluru artileri menargetkan tenda-tenda pengungsi Palestina di daerah pesisir Al-Mawasi di selatan jalur tersebut dan di sebelah barat Rafah.
Sementara Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sedikitnya 20 orang tewas dalam serangan yang dilakukan dengan peluru artileri.
Warga Palestina telah melarikan diri ke Al-Mawasi untuk menghindari pemboman tanpa pandang bulu di Rafah.
Rekaman yang dibagikan di media sosial menunjukkan sejumlah mayat tergeletak di tanah sementara orang-orang di dekatnya berteriak dan berdoa.
Beberapa jam sebelumnya, tembakan artileri dan tank Israel menargetkan tenda-tenda di daerah Tal al-Sultan di barat laut Rafah, daerah yang sama di mana Israel melakukan pembantaian pada hari Minggu.
“Tujuh orang tewas, dan lainnya terluka, akibat penembakan artileri yang menargetkan kamp tenda bagi para pengungsi di daerah Tal al-Sultan, barat laut kota Rafah,” kantor berita WAFA melaporkan di hari yang sama.
Serangan mematikan terhadap Tal al-Sultan terjadi ketika pasukan Israel terus melanjutkan operasi mereka di Rafah, yang dimulai pada 7 Mei dan telah memaksa satu juta warga Palestina mengungsi.
Setidaknya 40 warga Palestina tewas pada tanggal 26 Mei dalam serangan udara Israel di sebuah kamp tenda di Rafah barat laut.
Serangan Israel pada Minggu (26/5/2024) malam menggunakan lebih dari enam rudal, dan menyebabkan beberapa wanita dan anak-anak tewas. Daerah yang menjadi target telah ditetapkan sebagai zona aman oleh Israel dan menampung ribuan pengungsi Palestina.
Pembantaian itu terjadi dua hari setelah Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan Israel menghentikan serangan militernya di Rafah sebagai bagian dari kasus genosida yang diajukan oleh Afrika Selatan.
Masyarakat di AS, Perancis, Turki, dan negara lain turun ke jalan pada tanggal 27 Mei sebagai protes terhadap kekerasan yang dilakukan Israel. [ran]