(IslamToday ID) – Tentara Israel menarik diri dari Jalur Gaza utara pada Jumat (31/5/2024) usai meluluhlantahkan rumah dan lingkungan warga Palestina.
“Pasukan pendudukan mundur dari kamp Jabalia , Tal al-Zaatar, proyek Beit Lahia, Beit Hanoun, dan seluruh wilayah Jalur Gaza utara setelah operasi yang berlangsung selama 20 hari,” menurut laporan Al Jazeera seperti dikutip dari thecradle, Sabtu (1/6/2024).
Terpisah, saksi mata mengatakan kepada Anadolu Agency (AA) bahwa penarikan tersebut “terbatas”, karena beberapa pasukan masih berada di tepi utara dan timur kamp Jabalia dan pemboman artileri masih terdengar.
Masih dari sumber yang sama, Otoritas Penyiaran Israel juga mengonfirmasi penarikan tersebut.
Tentara mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka telah menyelesaikan operasi militernya di kota utara Jabalia, di mana pertempuran sengit dengan kelompok perlawanan telah berkecamuk selama beberapa minggu terakhir.
Mereka menyatakan bahwa ratusan pejuang perlawanan terbunuh selama operasi tersebut dan terowongan sepanjang 10 kilometer dihancurkan. Dikatakan juga bahwa tujuh jenazah tahanan telah diambil dan banyak persenjataan telah disita.
Diberitakan sebelumnya, pertempuran yang terjadi di Jabalia selama beberapa minggu terakhir digambarkan sebagai salah satu pertempuran paling sengit.
Pasukan Israel mengalami kerugian besar dan menyatakan rasa frustrasinya karena bisa kembali ke Gaza utara beberapa bulan setelah Tel Aviv mengklaim bahwa Hamas dan batalionnya dibubarkan di utara.
Sementara itu, bentrokan antara tentara dan kelompok perlawanan terjadi dengan intensitas tinggi di kota paling selatan Rafah.
Israel mengambil alih perbatasan Rafah pada tanggal 7 Mei dan sejak itu telah mendorong pasukan ke kota tersebut melalui pemboman yang kejam, mengabaikan peringatan internasional yang berulang kali dan membuat sekitar satu juta warga Palestina terpaksa mengungsi. [ran]